Istri Mantan Danrem Tak Kuasa Menahan Tangis

id Poso, Helikopter, TNI

Istri Mantan Danrem Tak Kuasa Menahan Tangis

Fitriana Syah, istri Mantan Danrem 132 Tadulako Anumerta Brigjen Inf H Syaiful Anwar SE, tak kuasa menahan tangisnya mengenang suaminya yang tewas dalam operasi Tinombala akibat kecelakaan helikopter di Poso 20 Maret 2016. (fery)

Tangisan Fitriana Syah sempat membuat suasana pelaksanaan upacara peringatan hari Pahlawan di lokasi itu menjadi haru sehingga sebagian besar peserta upacara turut sedih mengeluarkan air mata.
Poso (antarasulteng.com) – Upacara hari Pahlawan 10 November 2016 di Kabupaten Poso, yang dilaksanakan di tugu monumen Tadulako, diwarnai isak tangis Ny Fitriana Syah, yang merupakan istri anumerta Danrem 132 Tadulako, Brigjen Inf H Syaiful Anwar SE yang gugur dengan jatuhnya helikopter di Kelurahan Kasiguncu, Minggu 20 Maret 2016.

Tangisan Fitriana Syah sempat membuat suasana pelaksanaan upacara peringatan hari Pahlawan di lokasi itu menjadi haru sehingga sebagian besar peserta upacara turut sedih mengeluarkan air mata. 

Fitriana mulai mengeluarkan tagisan sejak memasuki halaman lokasi upacara,  bersama Danrem 132 Tadulako, Kol Inf  Muhammad Saleh Mustafa. Bahkan ketika duduk saat upacara dimulai, tangisan mantan istri Danrem 132 Tadulako yang hadir bersama anaknya itu, terus menangis mengenang suaminya yang berjuang membela tanah air dari terorisme di Kabupaten Poso yang tewas bersama 12 perwira dan prajurit lainnya dalam operasi Tinombala di Poso. 

Upacara terus  berlangsung dipimpin Bupati Poso Darmin Sigilimpu sebagai inspektur upacara. Upcara dihadiri seluruh unsur tripika Kabupaten Poso bersama Danrem 132 Tadulako, Kol Inf Muhammad Saleh Mustafa, seluruh SKPD Pemda Poso dan siswa SMA. 

Upacara yang dimulai sejak pukul 08.30 WITA berakhir pada pukul 09.00 WITA dengan pelaksanaan penaburan bunga di lokasi jatuhnya Helikopter. 

Saat penaburan bunga, Fitriana didampingi anaknya itu tak henti-henti mengeluarkan air mata, bahkan berlanjut menuju tugu monumen Tadulako tepatnya di batu prasasti yang tertera nama 13 TNI yang gugur di lokasi itu. 

Fitriana yang digotong  oleh Istri Danrem 132 Tadulako, Kol Inf Muhamad Saleh Mustafa, dan ibu Dandim 1307 Poso, Letkol Ryan Hanandi terus mengeluarkan air mata menuju batu Prasasti. Hingga pada puncaknya Fitriana menundukan kepala di atas batu Prasasti hingga menangis terseduh yang berlangsung selama puluhan menit.

Usai upacara itu, seluruh pejabat daerah dan Danrem serta Kapolres Poso, AKBP Rony Suseno, menuju pelabuhan Poso dan Taman Makam Pahlawan Kawua untuk menabut bunga.