Danrem Tadulako Minta TNI Humanis Hadapi Demonstran

id danrem, tadulako

Danrem Tadulako Minta TNI Humanis Hadapi Demonstran

Danrem 132/Tadulako Kol Inf Muh. Saleh Mustafa (kiri) memberi arahan kepada prajurit TNI yang di-BKO-kan ke Polda Sulteng untuk mengamankan demo 2 Desember 2016 di Palu, Selasa (29/11). (ist)

Palu,  (antarasulteng.com) - Komandan Korem 132/Tadulako Kol. Inf Muhammad Saleh Mustafa mengimbau seluruh prajurit TNI yang diperbantukan kepada Polri untuk mengamankan demonstrasi pada 2 Desember 2016 dapat bertindak persuasif dan humanis menghadapi demonstran.

"Tadi saat apel bersama Polri di jalan raya depan Mapolda Sulteng, komandan mengarahkan khusus prajurit TNI agar bertindak secara persuasif dan humanis," kata pelaksana harian Kapenrem 132/Tadulako Mayor CHk Dedi Afrizal, SH melalui telepon kepada Antara Palu, Selasa.

Dedi juga meluruskan pemberitaan yang menyebutkan bahwa Danrem meminta mahasiswa untuk tidak ikut-ikutan berdemo seperti yang dikutip jurnalis saat Danrem Saleh Mustafa memberikan kuliah tamu di Universitas Alkhairaat Palu, Senin (28/11).

"Danrem tidak pernah melarang mahasiswa untuk berdemo karena itu adalah hak warga negara. TNI mengayomi seluruh warga yang melaksanakan haknya, tetapi harus tertib dan damai serta mentaati aturan yang berlaku," ujarnya.

Danrem mengatakan bahwa kehidupan demokrasi di Indonesia sejak awal reformasi hingga hari ini penuh dinamika yang selalu berkembang hari demi hari.

Aspirasi dan kontrol sosial oleh masyarakat kepada Pemerintah dilakukan dalam berbagai macam bentuk yang salah satunya unjuk rasa untuk menyampaikan pendapat.

"Penyampaian suatu aspirasi dalam negara demokrasi bukanlah suatu pelanggaran karena kebebasan menyampaikan pendapat itu adalah hak dari seluruh warga negara yang dilindungi oleh Undang-undang sebatas dilakukan dengan tertib dan tanpa berbuat anarkhis," ujar Kol. Saleh Mustafa.

Menurut Dedi, dalam pengamanan demo pada 2 Desember, TNI akan melibatkan satu SSK untuk membantu Polri.

Dalam pelaksanaan pengamanan, tidak ada prajurit TNI yang menggunakan senjata dan amunisi tajam serta benda-benda lain yang dapat membahayakan orang lain.

Apabila ada pihak-pihak yang ingin berbuat anarkis akan dihadapi dengan tangan kosong.

TNI diminta melaksanakan upaya antisipasi dan pencegahan terhadap kemungkinan adanya upaya-upaya anarkisme oleh massa penyusup selama pelaksanaan unjuk rasa.

"Ingat tugas pokok TNI adalah menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika sehingga tidak ada anggota yang terprovokasi atau memprovokasi kelompok tertentu," kata Danrem lagi.