Jakarta (antarasulteng.com) - Raksasa internet Google belum lama ini mengenalkan pembaruan layanan Google Earth Timelapse, sebuah layanan yang menyajikan gambar komprehensif mengenai perubahan permukaan bumi.
Google telah menambahkan pembaruan besar pada Timelapse, dengan menambahkan gambar permukaan bumi dari tahun ke tahun, termasuk data baru dalam jumlah petabyte, dan tampilan yang lebih tajam.
Dengan pembaruan itu, pengguna sekarang bisa melihat gambar permukaan bumi secara historis, bahkan dari tahun 1984 hingga 2016, menurut Manajer Program Google Earth Engine, Chris Herwig, pernyataannya di blog resmi Google.
Menggunakan teknik yang sama pada peningkatan Google Maps dan Google Earth pada Juni lalu, Timelapse baru mengenalkan tampilan yang lebih tajam dari permukaan planet Bumi, dengan warna yang sesungguhnya (true colors).
Pengguna sekarang bisa melihat lebih banyak hal, termasuk pergerakan es di Antartika, pertumbuhan urban, perubahan hutan, dan pembangunan infrastruktur di satu lokasi atau negara.
Google telah menambahkan jutaan gambar pencintraan satelit melalui Lansat Global Archive Consolidation Program, juga gambar-gambar baru dari dua satelit, Landsat 8 dan Sentinel-2.
Berita Terkait
Kemendikbudristek: Bangkit tunjang kompetensi pemuda di bidang AI
Kamis, 22 Februari 2024 15:32 Wib
Google tingkatkan fitur untuk dukung belajar online
Rabu, 21 Februari 2024 11:40 Wib
Google mengaku akan komunikasi dengan KPPU soal kasus billing system
Senin, 4 Desember 2023 16:21 Wib
Google Cloud sebut AI bermanfaat untuk keamanan siber
Rabu, 18 Oktober 2023 8:56 Wib
Google hadir temani Ramadhan lewat pemanfaatan fitur
Sabtu, 9 April 2022 9:32 Wib
Kemendikbudristek melepas 3.100 mahasiswa dalam program Bangkit 2022
Selasa, 15 Februari 2022 10:35 Wib
Cara membantu lansia gunakan internet
Senin, 14 Februari 2022 15:34 Wib
Sandiah "Ibu Kasur" jadi wajah di Google Doodle hari ini
Minggu, 16 Januari 2022 9:03 Wib