Forum Jurnalis Tanggap Bencana Dibentuk Di Palu

id sar, basarnas

Forum Jurnalis Tanggap Bencana Dibentuk Di Palu

Direktur Komunikasi Basarnas Brigjen Mar. Suprayogi didampingi Kepala Kantor SAR Palu Djafar Henaulu (kanan), memberikan keterangan kepada wartawan di Palu, Kamis (8/12). (Antarasulteng.com/Rolex Malaha)

Semoga juga forum ini tidak hanya sebatas forum biasa atau atas nama saja. Tetapi betul-betul bisa menjadi sarana komunikasi kepada semua pihak dalam menangani dan memberikan informasi tentang kebencaaan di Sulteng
Palu, (antarasulteng.com) - Puluhan jurnalis di Kota Palu mendeklarasikan diri membentuk Forum Jurnalis Tanggap Bencana (FJTB) yang difasilitasi oleh Kantor Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Palu, Kamis.

Selain dilakukan penandatangan nota kesepahaman juga dilaksanakan latihan bersama untuk pengenalan dasar tehnik pertolongan di air laut, sebagai tanda terbentuknya forum tersebut.

Kepala Seksi Operasi Basarnas Palu George LM Randang mengatakan, tujuan utama SAR Gathering for Journalist 2016 digelar, tidak lain untuk mengajak sejumlah jurnalis di Sulteng khususnya Palu bisa bergabung menjadi potensi SAR.

"Nah, itu melalui FJTB yang kita bentuk bersama-sama ini. Kami harapkan, antar jurnalis dan Basarnas bisa benar-benar bersinergi satu sama lainnya. Baik dalam pembagian informasi dan melakukan pertolongan awal jika sewaktu-waktu terjadi musibah," kata George.

Menurut George, Basarnas Palu sadar belum bisa menggandeng sejumlah awak media dengan sepenuhnya.

"Maka dari itu, kami membentuk forum ini agar bisa bersinergi. Forum ini juga nantinya akan kami buatkan grup di whatsapp sehingga mudah koordinasinya antara jurnalis dan Basarnas," ungkapnya.

Kepala Kantor Basarnas Palu Jafar H menambahkan, forum tersebut nantinya akan dijadikan suatu sarana komunikasi penting.

"Nanti setiap minggu atau sebulan sekali kita adakan coffee morning, sebagai ajang berkomunikasi, agar hubungan Basarnas dan teman-teman media dapat terjalin dengan baik. Dan latihan bersama ini kita jadikan awal untuk latihan bersama selanjutnya," ujarnya.

Hal senada disampaikan Direktur Komunikasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Suprayogi. Ia mengaku puas atas peran media yang selama ini mendukung pelaksanaan tugas-tugas Basarnas dengan pemberitaan yang sangat konstruktif terkait masalah kebencanaan serta aktivitas pencarian dan penyelamatan para korban.

"Media dan para wartawan sangat membantu. Tidak ada pemberitaan yang menyulitkan kami, semua konstruktif," katanya kepada wartawan usai membuka acara temu wartawan (gathering for journalist) dirangkaikan Rakor SAR se-Sulteng di Hotel Santika Palu, Kamis.

Menurut dia, wartawan sudah mengerti memilih dan memilah narasumber saat terjadi musibah. Pemberitaan yang luas dan konstruktif atas sebuah peristiwa sangat membantu untuk menyampaikan kepada publik dan mengajak peran serta masyarakat dalam penanganan bencana.

Sementara itu, Jurnalis Global TV Iwan Lapasere yang tergabung dalam forum tersebut mengaku, terbentuknya forum ini sangat direspons dengan baik oleh sejumlah jurnalis.

"Karena ini bisa menjadi sarana komunikasi dan koordinasi antara jurnalis dan Basarnas. Ketika ada suatu musibah. Apa lagi kan jurnalis dibekali dengan kemampuan untuk menghadapi tanggap darurat," katanya.

Iwan berarap, kegiatan latihan bersama yang telah dilakukan kedepan bisa terjadwal. Termasuk nantinya bisa melakukan latihan dengan potensi SAR lainnya. Seperti BPBD dan potensi SAR lainnya.

"Semoga juga forum ini tidak hanya sebatas forum biasa atau atas nama saja. Tetapi betul-betul bisa menjadi sarana komunikasi kepada semua pihak dalam menangani dan memberikan informasi tentang kebencaaan di Sulteng," tutup Iwan.