BPJS Kesehatan Ajak Jurnalis Sosialisasikan JKN KIS

id bpjs

BPJS Kesehatan Ajak Jurnalis Sosialisasikan JKN KIS

Ilustrasi (antaranews.com)

Palu,  (antarasulteng.com) - Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan cabang Palu mengajak kalangan jurnalis untuk terus mensosialisasikan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Per 1 Januari 2019, seluruh masyarakat Indonesia sudah terdafatar sebagai peserta JKN KIS," kata BPJS Kesehatan Palu, Gerry Adhikusuma di Palu, Sabtu.

Kata dia, BPJS Kesehatan cabang Palu melayani enam kabupaten yakni Kabupaten Buol. Donggala, Parigi Moutong, Poso, Sigi Tolitoli dan Kota Palu.

Data kepesertaan yang terdaftar per 1 Desember 2016, untuk kantor cabang Palu dengan jumlah penduduk 1.928.878, sebanyak 1.283.844 atau 66,56 persen telah terdaftar. Pembagiannya yakni penerima bantuan iuran (PBI) sebanyak 855.505 orang, peserta penerima upah (PPU) sebanyak 254.632 orang, pekerja bukan penerima upah (PBPU) sebanyak 140.686 orang dan bukan pekerja sebanyak 33.021 orang.

Jadi masih terisa sekitar 645.034 atau 33,44 persen," ujarnya.

Gerry berharap dengan adanya kerjasama dan kemitraan yang dibangun bersama jurnalis, dapat meningkatkan jumlah kepesertaan, melalui sosialisasi yang dilakukan baik media cetak, elektronik dan siber.

BPJS Kesehatan terus fokus pada visi, terwujudnya jaminan kesehatan (JKN-KIS) yang berkualitas dan berkesinambungan bagi seluruh penduduk Indonesia,berlandaskan gotong royong yang berkeadilan melalui organisasi yang handal unggul dan terpercaya.

Kami terus melakukan peningkatan kemitraan dengan seluruh pemangku kepentingan dan mendorong partisipasi masyarakat, serta meningkatkan kepatuhan peserta," tutup Gerry.

Sementara itu, Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik dan Kapatuhan BPJS Kesehatan cabang Palu, Sopo Ivandy Pangabean mengatakan kerjasama dengan jurnalis dan media sangat penting dalam memberikan pemberitaan positif bagi masyarakat.

Sehingga mereka yang belum menjadi peserta, bisa terdorong untuk menjadi peserta aktif," harapnya.

Salah seorang peserta BPJS Kesehatan, Muliati (28) merasa bersyukur menjadi peserta BPJS Kesehatan, karena dengan menjadi anggota, pemerintah telah menjamin biaya kesehatan dia dan keluarga tanpa adanya batasan.

Saya, suami dan dua anak menjadi peserta BPJS Kesehatan sejak dua tahun lalu, untuk perawatan kelas 2. Alhamdulillah, sampai saat ini belum ada masalah dalam proses pelayanan kesehatan," tutup Muliati.