Distan Sulteng Bantu 49.900 Hektar Lahan Jagung

id jagung

Distan Sulteng Bantu 49.900 Hektar Lahan Jagung

Ilustrasi (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Kepala Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tengah, Tri Iriani Lamakampali merencanakan seluas 49.900 hektar lahan pertanian akan ditanami jagung di tahun 2017 dengan bantuan APBN.

"Luasan itu terbagi di 12 kabupaten dan kota se-Sulteng, dengan pembagian jagung hibrida dan jagung komposit," katanya di Palu, Minggu.

Tri menjelaskan luasa lahan itu terbagi dalam 40 ribu hektar jagung hibrida dan 9.900 hektar jagung komposit.

Tri mericikan daerah yang akan ditanami yakni Kabupaten Tolitoli seluas 1.500 hektar jagung hibrida dan 200 hektar jagung komposit. Kabupaten Banggai seluas 3.000 hektar jagung hibrida dan 1.500 hektar jagung komposit. Kabupaten Parigi Moutong 5.000 jagung hibrida dan 1000 hektar jagung komposit.

Kabupaten Donggala 4.000 hektar jagung hibrida dan 3.000 hektar jagung komposit. Kabupaten Poso seluas 6.000 hektar jagung hibrida dan 1.000 hektar komposit. Kabupaten Tojo Unauna seluas 5.000 hektar jagung hibrida. Kabupaten Sigi 3.000 hektar jagung hibrida dan 1.000 hektar komposit.

Kabupaten Morowali Utara seluas 4.000 hektar jagung hibrida. Kabupaten Banggai Kepulauan 1000 hektar jagung hibrida. Kota Palu seluas 5000 hektar jagung hibrida dan 200 hektar komposit. Serta Kabupaten Buol 6000 hektar jagung hibrida dan 2.000 hektar komposit.

Lebih lanjut kata Tri, luasan terget tanam komoditi jagung tahun 2016 seluas 80.204 hektar, sementara angka ramalan (Aram) II tercapai 59.517 hektar. Untuk angka tetap (Atap) luas tanam tahun 2015 seluas 32.503 hektar.

"Jika Aram II dibandingkan dengan target 2016, terdapat kekuarangan luas tanam seluas 20.687 hektar," ungkap dia.

Sementara itu kata Tri, bila Aram II dibandingkan dengan angka tetap 2015, maka ada kenaikan luas tanam 27.014 hektar.

Dinas Pertanian Sulteng untuk rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) tahun 2011-2016 mengangkat visi terwujudnya agribisnis tanaman pangan dan hortikultura unggul, untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, daya saing dan kesejahteraan petani yang sejajar dengan provinsi maju di kawasan Timur Indonesia.