Polda Sulteng Jaga Ketat Markas

id polda

Polda Sulteng Jaga Ketat Markas

Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudy Sufahriadi

kami melakukan penjagaan ketat di markas-markas polisi. Juga di tempat-tempat keramaian
Palu,  (antarasulteng.com) - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah memperketat penjagaan markas supaya tidak kebobolan oleh teroris pada momen pergantian tahun 2016 ke 2017.

Penjagaan ketat dimulai Sabtu pagi, dengan memeriksa setiap orang yang akan masuk ke Markas Polda Sulteng.

Tidak hanya barang bawaan yang diperiksa, pengunjung pun diharuskan melewati gerbang pendeteksi logam, serta tubuh tamu digeledah.

Sejumlah personrl bersenjata lengkap disiagakan di pintu masuk Polda Sulteng. Bagi sebagian pengunjung, ini merupakan hal yang baru.

Penjagaan ketat ini dilakukan menyusul adanya ancaman penyerangan yang akan dilakukan oleh kelompok teroris, seperti surat yang ditemukan di Jatiluhur Jawa Barat.

Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi mengatakan ancaman teror itu menyebut akan melakukan bom bunuh diri di sejumlah markas kepolisian yang personelnya sedikit.

"Makanya kami melakukan penjagaan ketat di markas-markas polisi. Juga di tempat-tempat keramaian," kata Rudy Sufahriadi kepada sejumlah wartawan di Mapolda Sulteng, Sabtu petang.

Selain menjaga markas kepolisian, aparat kepolisian di Sulteng juga memperketat menjagaan sejumlah tempat ibadah dan tempat keramaian selama malam pergantian tahun.

Sebanyak 3.928 personel kepolisian dikerahkan untuk mengamankan malam pergantian tahun di Sulawesi Tengah.

Kelompok Bahrun Naim kata Rudy, berniat melakukan aksi bom bunuh diri di sejumlah kantor kepolisian yang ada di Indonesia pada malam pergantian tahun.

Saat ini Polda Sulawesi Tengah dan Densus 88 telah mengantongi beberapa nama yang dicurigai sebagai anggota kelompok Bahrun Naim yang berada di Kota Palu. Namun pihak kepolisian masih mendalami peran mereka, serta orang-orang yang menjadi target operasi dari densus 88.