Pangdam XIII/Merdeka kunjungi Poso

id Poso

Pangdam XIII/Merdeka kunjungi Poso

Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito (kiri) bersama Kasad Jenderal TNI Moeljono (tengah) dan Pangdam VII/Wirabuana Mayjen TNI Agus Surya Bakti (AntaraFoto.com)

Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito akan meresmikan mesjid di eks lokasi Pesantren Walisongo, Desa Sintuvu Lemba, Poso.
Poso (antarasulteng.com) - Panglima Kodam XIII/Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito, tiba di Bandara Kasiguncu, Poso, Kamis sekitar pukul 09.30 Wita untuk kunjungan kerja pertama kali sejak diresmikannya Kodam XIII/Merdeka yang terpisah dari Kodam VII/Wirabuana pada 20 Desember 2017.

Kodam XIII/Merdeka berkedudukan di Manado, Sulawesi Utara, membawahi tiga provinsi yakni Sulut, Gorontalo dan Sulteng, sedangkan Kodam VII/Wirabuana berkedudukan di Makassar, kini membawahi Sulsel, Sultra dan Sulbar.

Di tangga pesawat, Mayjen ganip Warsito disambut Kapolda Sulteng selaku Pemimpin Operasi Tinombala Brigjen Pol Rudy Sufahriadi, Danrem 132/Tadulako Palu Kol Inf. Muh. Saleh Mustafa, Bupati Poso Darmin Sigilipu dan pejabat TNI-Polri tingkat Kabupaten Poso serta para perwira Operasi Tinombala.

Dalam kunjungan perdana di Kabupaten Poso tersebut, Pangdam XIII Merdeka didampingi Asisten Intel Kol. Eko Prayitno, Asisten Operasi Kol Putra Widiastama dan Kepala Sekretariat Pimpinan Mayor Inf. Fanny Pantow.

Keterangan yang dihimpun dari Poso menyebutkan Pangdam XIII/Merdeka akan meresmikan sebuah masjid yang dibangun atas dukungan TNI di Desa Sintuwu Lemba. Lokasi pembangunan masjid ini merupakan eks lokasi Pondok Pesantren Wali Songo yang hancur dalam kerusuhan Poso awal dekade 2000-an.

Sepekan lalu, menjelang Tahun Baru 1 Januari 2017, Danrem 132/Tadulako Palu Kol. Inf. Muh. Saleh Mustafa juga meresmikan Gereja Katholik Poso yang juga hancur pada kerusuhan tersebut dan untuk pertama kalinya digunakan untuk ibadah Natal dalam 16 tahun terakhir setelah direnovasi oleh TNI dan Polri.

Selama di Poso, Pangdam juga akan mendengarkan laporan dan melihat dari dekat kegiatan para personel Operasi Tinombala yang ditugaskan untuk memburu sisa-sisa pelaku teror pimpinan Santoso yang masih beraktivitas di dalan hutan sekitar Poso Pesisir.

Operasi Tinombala yang melibatkan ribuan personel Polri dan TNI ini masih akan diperpanjang sampai April 2017, karena diperkirakan masih ada 9 orang anggota kelompok Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso (almarhum) yang masih bersembunyi di hutan dan melakukan perlawanan bersenjata.