Dua PAW DPRD Sulteng Dilantik

id dprd, paw

Dua PAW DPRD Sulteng Dilantik

Dua anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah sebagai pengganti antarwaktu 2014-2019 dilantik oleh Ketua DPRD Aminuddin Ponulele, di ruang sidang utama DPRD setempat, Kamis (5/1). (ist)

Palu, (antarasulteng.com) - Sebanyak dua anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah sebagai pengganti antarwaktu 2014-2019 dilantik oleh Ketua DPRD Aminuddin Ponulele, di ruang sidang utama DPRD setempat, Kamis.

Kedua anggota DPRD tersebut yakni Faisal Lahaja dari Partai Golkar dan Iskandar Darise dari Partai Nasdem.

Faisal menggantikan Abdullah Batalipu dari daerah pemilihan Tolitoli dan Buol yang meminta mundur dari anggota DPRD karena mengikuti pilkada serentak tahap II di Buol sebagai calon wakil bupati mendampingi calon bupati Amiruddin Rauf.

Sementara Iskandar Darise menggantikan Edmon Leonardo yang diberhentikan oleh partainya.

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola yang diwakili Plt Sekretaris Provinsi Derry Djanggola mengucapkan terima kasih kepada Abdullah Batalipu dan Edmond atas jasa-jasa dan pengabdiannya untuk Sulawesi Tengah selama menjabat anggota DPRD.

Pelantikan pengganti antarwaktu tersebut adalah pelantikan yang ke empat kalinya untuk periode 2014-2019 dengan delapan anggota.

Dari jumlah tersebut lima anggota DPRD diganti karena mengundurkan diri untuk mengikuti pilkada serentak, dua meninggal dunia dan satu diberhentikan oleh partainya.

Selain Abdullah Batalipu yang digantikan Faisal Lahaja, sebelumnya juga terdapat kader Demokrat Mustar Labolo. Mustar mencalonkan diri menjadi Wakil Bupati Banggai berpasangan dengan Herwin Yatim.

Mustar berhasil memenangkan pertarungan pilkada dan dirinya digantikan oleh Zulfakar Nasir dari daerah pemilihan Banggai, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan.

Selain itu juga terdapat kader Demokrat Ajub Welliem Darawiah diganti karena mengikuti pilkada serentak di Kabupaten Sigi.

Dua anggota DPRD lainnya yang mundur karena pilkada yakni Habsa Yanti Ponulele dari Partai Nasdem dan Hadiyanto Rasyid dari Hanura karena mengikuti pilkada serentak di Kota Palu. Ketiganya gagal memenangkan pertarungan di pilkada.