Palu, (antarasulteng.com) - Kementerian Pariwisata turut serta membantu mempromosikan potensi wisata unggulan yang terdapat di beberapa kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara.
Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah Siti Norma Mardjanu menyatakan di Palu, Kamis, kegiatan promosi wisata unggulan tahun 2017 baik wisata bahari maupun wisata alam termasuk budaya dan kuliner daerah tersebut sebahagiannya ditanggulangi oleh Kementerian Pariwisata.
"Untuk tahun 2017 Pemerintah Sulawesi Tengah terbantu karena promosi objek-objek wisata unggulan dilaksanakan oleh pemerintah pusat dalam hal ini ditangani langsung oleh Kementerian Pariwisata," ungkapnya.
Siti Norma mengakui bahwa Sulawesi Tengah tidak memiliki banyak anggaran promosi wisata unggulan tahun 2017 ini, melainkan lebih pada pembenahan infastruktur dan sarana prasarana penunjang kepariwisataan.
Menurut dia, anggaran promosi wisata unggulan, budaya dan kuliner sebahagiannya dipaketkan dengan anggaran kegiatan event seperti karnaval budaya, tari-tarian dan sebahagiannya yang dilaksanakan di dalam dan di luar daerah.
"Tetap ada kami anggarkan untuk promosi wisata namun tidak banyak nilainya, anggaran promosi sebahagiannya sudah paket dengan kegiatan promosi terlepas dari promosi wisata lewat bandara udara, hotel dan instrumen lainnya," ujarnya.
Ketersediaan anggaran promosi wisata saat ini, aku dia, jauh lebih baik ketimbang anggaran promosi pada tahun sebelumnya yang nilainya sekitar Rp200 juta, yang membuat pihaknya sedikit terbatas memasarkan potensi wisata unggulan Sulteng.
Ia menjelaskan tahun 2017 promosi wisata unggulan dilakukan dengan memanfaatkan sistem digital, agar lebih mudah, cepat dan tepat, serta efisien yang bertujuan untuk mengurangi penggunaan anggaran pemerintah daerah .
Pemerintah akan mempromosikan wisata unggulan prirotas yang telah ditetapkan melalui Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor: 35 Tahun 2016 Tentang penetapan destinasi wisata priorotas Sulawesi Tengah, meliputi wisata cagar budaya megalitikum di Lembah Besoa dan Megalitikum di Lembah Bada, Kabupaten Poso, kedua adalah Danau Lindu dan wisata paralayang di Matantimali Kabupaten Sigi, dan ketiga wisata bahari di Kepulauan Togean, Kabupaten Tojo Unauna, serta Kepulauan Sombori di Kabupaten Morowali.
Berita Terkait
Tarian tradisional bisa jadi daya tarik masuknya turis
Minggu, 26 Februari 2023 18:05 Wib
ASENSI gandeng Kemenpar promosikan Wonderful Indonesia
Minggu, 29 September 2019 6:06 Wib
Kemenpar kembali engikuti MATTA Fair di Kuala Lumpur
Jumat, 6 September 2019 9:00 Wib
Kemenpar terus promosikan Danau Poso ke dunia
Selasa, 27 Agustus 2019 12:51 Wib
Ombilin Sawahlunto sebagai warisan dunia UNESCO
Selasa, 9 Juli 2019 10:02 Wib
Indonesia - Belanda tingkatkan kompetensi SDM pariwisata
Minggu, 7 Juli 2019 15:16 Wib
Banggai diarahkan jadi destinasi wisata mancing
Minggu, 26 Mei 2019 18:36 Wib
Kemenpar harap FTT sedot kunjungan wisatwan ke Sulteng
Jumat, 19 April 2019 20:15 Wib