Warga Palu Keluhkan Kenaikan Harga Cabai

id cabai

Warga Palu Keluhkan Kenaikan Harga Cabai

Ilustrasi (kemendag.go.id)

Palu,  (Antarasulteng.com) - Warga Palu, Sulawesi Tengah, mengeluhkan kenaikan harga cabai di pasaran yang semakin meresahkan dan pemerintah belum juga melakukan upaya mestabilkanya.

"Mana peran Bulog sebagai stabilisator harga pangan di daerah hingga kini belum juga melakukan intervensi pasar,"keluh Ny Lisnawati, seorang ibu rumah tangga di Palu, Rabu.

Ia mengatakan harga cabai sudah berlangsung dua pekan ini mengalami kenaikan tajam dan merupakan tertinggi selama beberapa bulan terakhir ini.

Bulog selaku instansi yang selama ini mendapat penugasan pemerintah menangani sejumlah komoditi pangan belum ada langkah intervensi pasar.

Dikhawatirkan, jika stok cabai di pasaran semakin menipis dapat memicu harga kebutuhan itu akan terus melambung.

"Tidak menutup kemungkinan harga kembali naik,"katanya seraya meminta pemerintah untuk segera melakukan operasi pasar.

Hal senada juga disampaikan Ny Tasya (40). Ia juga mempertanyakan keberadaan Bulog Sulteng yang terkesan hanya diam.

Seyogyanya, Bulog selaku stabilisator harga pangan sudah melaksanakan operasi pasar seperti yang dilakukan pada komoditi lain seperti gula pasir dan beras ketika terjadi gejolak.

Tetapi hingga kini Bulog belum juga melaksanakan operasi pasar, padahal harga cabai mengalami kenaikan tajam dan kini sudah mencapai Rp80 ribu/kg dari normalnya hanya berkisar Rp25 ribu/kg.

Kenaikan harga komoditi pangan tersebut dikarenakan produksi petanu menurun drastis akibat pengaruh cuaca.