Bulog Sulteng: Harga Beras Masih Stabil Dan Terkendali

id beras

Bulog Sulteng: Harga Beras Masih Stabil Dan Terkendali

Beras (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Berdasarkan hasil survei harga beras di pasaran, termasuk di Kota Palu, Sulawesi Tengah hingga kini masih stabil dan terkendali.

"Kami tetap melakukan monitoring dan segera melaksanakan intervensi jika harga beras di pasaran bergerak naik tidak wajar,"kata Kepala Bidang Komersial Perum Bulog Sulteng, Djabiruddin di Palu, Sabtu.

Ia mengatakan meski harga beras di pasaran relatif stabil, Bulog sendiri tetap menjual beras eceran kepada masyarakat.

Di depan Kantor Bulog Sulteng di Palu ada tempat khusus yang disediakan dengan menjual beberapa kebutuhan seperti beras, gula pasir, bawang merah dan bawang putih.

Dan setiap harinya, banyak masyarakat terutama kalangan ibu rumah tangga dan pegawai yang berbelanja karena harga jauh lebih murah dari harga di pasaran umum.

Harga beras di pasaran umum untuk kualitas terbaik bervariasi antara Rp9.500/kg sampai Rp11.000/kg. Sementara Bulog menjual beras dengan mutu yang sama Rp8.600/kg.

Otomatis masyarakat banyak yang datang membeli langsung beras di tempat penjualan yang disediakan Bulog, katanya.

Sejumlah pedagang beras di Pasar Masomba membenarkan harga beras terbilang stabil.

Stok beras dikuasai para pedagang di kawasan itu cukup memadai karena selain berasal dari produksi petani lokal, juga didatangkan dari Sulsel dan Sulbar.

"Jadi di pasar bukan hanya beras lokal, tetapi beras dari luar,"kata Ny Yiniar, seorang pedagang beras di Pasar Masomba Palu.

Hal senad juga disampaikan Ny Farah. Pedagang itu mengatakan stok beras cukup banyak karena suplai dari produsen baik dari dalam maupun luar Sulteng ke Palu berjalan lancar.

Bahkan saban hari ada saja pedagang dari luar yakni Sulsel dan Sulbar yang datang menjual beras di pasar-pasar tradisional di Ibu Kota Provinsi Sulteng itu.

Menurut dia,soal beras tidak perlu dikhawatirkan, sebab stok masih cukup banyak, meski musim panen belum berlangsung di wilayah Sulteng.