Jakarta (antarasulteng.com) - Gedung Putih bersumpah akan menyerang balik
media massa dengan melakukan apa saja setelah muncul laporan yang
dianggap tidak adil menyangkut Presiden Donald Trump. Janji ini
meningkatkan hubungan bermusuhan antara media dan Trump sampai pada
tingkat balas dendam.
Sehari setelah presiden dari Partai
Republik menggunakan lawatan pertamanya ke markas besar CIA Sabtu waktu
AS untuk menuduh media massa mengecilkan jumlah pengunjung pelantikan
Trump, Kepala Staf Gedung Putih Reince Priebus mengungkapkan
kegeramannya atas laporan media itu dan menyebut laporan media mengenai
jumlah pengunjung pelantikan Trump itu sebagai serangan kepada Trump.
"Intinya
bukan berapa besar pengunjung. Intinya adalah itu serangan dan upaya
mendelegitimasi presiden ini sejak hari pertama (berkuasa). Kami tidak
akan berpangku tangan dan akan membalas," kata Priebus dalam "Fox News
Sunday" seperti dikutip Reuters.
Priebus juga mengeluhkan laporan
media massa bahwa patung kepala Martin Luther King Jr telah dipindahkan
dari Ruang Oval. Laporan media massa Jumat malam itu kemudian dikoreksi
oleh media itu namun Trump mengungkapkan nama si reporter dari media
itu di markas CIA sehari kemudian. Tindakan sama ditempuh oleh Juru
Bicara Gedung Putih Sean Spicer pada hari yang sama.
"Kami akan menyerang balik dengan melakukan apa saja setiap hari, dua kali setiap Minggu," kata Priebus.
Dia
kemudian mengulangi tuduhan Spicer bahwa media telah memanipulasi
foto-foto di National Mall (tempat Trump memberikan pidato pelantikan)
untuk menunjukkan sedikitnya jumlah orang yang menghadiri pelantikan
Trump Jumat lalu itu.
Faktanya dari foto udara terlihat jumlah
pengunjung yang menghadiri pelantikan Trump memang lebih kecil ketimbang
ketika Barack Obama, presiden kulit hitam pertama AS, dilantik pada
2009.
Ironisnya jumlah peserta pelantikan Trump jauh lebih kecil
ketimbang gelombang unjuk rasa para wanita di Washington sehari
kemudian. Sistem Subway Washington bahkan melaporkan bahwa sampai 11
pagi Sabtu waktu setempat, ada 275.000 penumpang sistem transportasi
ini, untuk mengikuti unjuk rasa kaum perempuan penentang Trump itu.
Sistem
Subway Washington juga menyebutkan sampai pukul 11 pagi Jumat saat
Trump dilantik, ada 193.000 penumpang yang menggunakan sistem
transportasi umum ini. Padahal sewaktu Obama dilantik pada 2009, ada
513.000 penumpang yang menggunakan subway untuk menghadiri pelantikan,
demikian Reuters.
Berita Terkait
Uni Eropa perlu capai otonomi pertahanan agar tak tergantung NATO
Senin, 12 Februari 2024 14:39 Wib
Gedung Putih kecam keras komentar Trump soal NATO
Senin, 12 Februari 2024 7:26 Wib
Dunia harus bersiap bila Trump menang Pilpres AS pada 2024
Selasa, 16 Januari 2024 7:37 Wib
Jika menang, Trump bersumpah akan hukum mati pelaku perdagangan anak
Sabtu, 22 Juli 2023 22:35 Wib
Trump tiba di New York untuk hadiri sidang dakwaan dirinya
Selasa, 4 April 2023 14:50 Wib
Twitter Inc tutup akun berafiliasi dengan medsos Trump
Jumat, 7 Mei 2021 13:16 Wib
Facebook akan kaji ulang soal periode blokir akun Donald Trump
Kamis, 6 Mei 2021 9:12 Wib
Facebook dilaporkan telah hapus video wawancara Donald Trump
Kamis, 1 April 2021 9:36 Wib