Polda Bantah Polisi Pemilik Sabu 4,5 Kg Meninggal

id suprapto

Polda Bantah Polisi Pemilik Sabu 4,5 Kg Meninggal

AKBP Hari Suprapto (Basri Marzuki)

... tidak benar, saat ini yang bersngkutan masih dirawat di RS Bhayangkara Polda Sulteng
Palu, (antarasulteng.com) - Juru Bicara Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto membantah kabar bahwa seorang polisi yang ditembak akibat membawa sabu-sabu 4,5 kilogram, meninggal dunia.

"Itu tidak benar, saat ini yang bersngkutan masih dirawat di RS Bhayangkara Polda Sulteng," kata Hari yang dihubungi dari Palu, Kamis.

Hari menjelaskan posisi proyektil peluru hanya menembus daging paha kaki kanan, sehingga kondisi polisi itu saat ini masih dalam keadaan sadar.

Luka tembak lebih parah bukan dialami oleh polisi, tetapi warga sipil yang mencoba kabur dari lantai lima hotel.

"Yang luka serius warga sipil, tembakannya mengenai paru, hati, diagfragma dan ada bagian usus yang dipotong. Kemarin sudah dioperasi di Rumah Sakit Anutapura, tetapi sampai saat ini belum sadar," ungkapnya.

Sebelumnya Polda Sulteng mengamankan enam paket sabu-sabu seberat 4,5 kilogram, Selasa (24/1) sekitar pukul 00.30 WITA.

Wakapolda Sulteng Kombes Pol M Aris Purnomo mengatakan, selain mengamankan barang bukti narkoba, polisig juga menangkap dua orang, salah satunya anggota Polri berpangkat brigadir.

Wakapolda menjelaskan, penangkapan terjadi saat Brigadir SR mendatangi sebuah hotel di Kota Palu dan masuk ke kamar 521 untuk mengambil paket sabu-sabu.

Setelah ia keluar dari kamar dan berada di parkiran hotel, aparat Ditresnarkoba melakukan penyergapan.

"Saat hendak ditangkap, SR mencoba melawan dan melarikan diri, hingga petugas menembak kakinya," ungkap Wakapolda.

Sementara tersangka lainnya IL yang berada di kamar sebelah 522, mendengar ada penggerebekan, langsung melarikan diri dengan meloncat dari lantai lima ke lantai dua hotel sehingga kaki kirinya patah, dan kaki kirinya pun ditembak.

Saat ini, kata dia, dua tersangka itu sedang dalam perawatan di rumah sakit Bhayangkara Polda Sulteng dan rumah sakit Anutapura Palu.

"Kami akan membuat Palu dan Sulteng tidak aman bagi para penjahat, trmasuk bagi anggota Polri bergabung ke jaringan pengedar narkoba," kata Wakapolda.