Rasio Elektrifikasi Desa Sulteng Terendah Di Sulawesi

id desa

Rasio Elektrifikasi Desa Sulteng Terendah Di Sulawesi

Ilustrasi--Salah seorang pendamping desa tingkat kecamatan, Aspul, pada sosialisasi mekanisme penyusunan RKP Desa. (Aspul/ pendamping desa)

Palu,  (antarasulteng.com) - Rasio elektrifikasi desa di Provinsi Sulawesi Tengah hingga akhir 2016 masih terendah di wilayah kerja PLN (Persero) Sulawesi dan Nusa Tenggara.

"Berdasarkan data per Januari 2017, desa yang berlistrik di Sulteng baru sekitar 75,77 persen," kata Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara, Machnizon Masri pada rapat koordinasi kelistrikan Sulteng yang berlangsung di Palu, Selasa.

Dihadapan para peserta rakor yang dihadiri para bupati dan wali kota dan sejumlah pimpinan SKPD se-Sulteng, Machnizon mengatakan masih rendahnya rasio elektrifikasi kelistrikan di provinsi ini dikarenakan berbagai faktor.

Termasuk kondisi geografi dan topofrasi beberapa wilayah di Sulteng yang hingga kini masih sangat sulit dijangkau karena belum tersedia akses jalan.

Ada beberapa desa yang hingga kini sama sekali belum dapat dijangkau kendaraan dan sulit bagi PLN untuk membangun jaringan listrik, sebab material tidak bisa diangkut.

Belum lagi, desa berada di atas bukit dan pegunungan yang juga belum memiliki akses jalan memadai. "Belum lagi faktor lainnya," kata dia.

Khusus Sulteng hingga kini masih masuk dalam wilayah PT PLN (Persero) Wilayah VII Sulawesi Utara, Tengah dan Gorontalo (Sulutenggo).

Dari tiga provinsi itu, Sulut tertinggi rasio elektrifikasi kelistrikan dan menyusul Gorontalo. Rasio elektrifikasi kelistrikan di Provinsi Sulut sudah mencapai 90,79 persen dan Gorontalo 80,82 persen.

"Ini sesuai dengan data PLN," kata dia.

Pemerintah pusat secara nasional menargetkan pada 2019, rasio elektrifikasi kelistrikan di Tanah Air sudah mencapai 97 persen.

Artinya, pada 2019, paling tidak tinggal 3 persen desa di Indonesia, termasuk di Sulteng yang belum terjangkau listrik.

Dalam rangka rencana pengembangan listrik desa di Sulteng ke depan ini, makanya, PLN menggelar rakor kelistrik untuk singkronisasi data.

Selain penyelarasan data, juga tentu diharapkan target rasio elektrifikasi desa di Sulteng yang ditetapkan pada 2019 bisa meningkat menjadi 97 persen dapat terealisasi.

Bahkan tidak menutup kemungkinan target bisa melebihinya karena adanperhatian dan dukungan dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Sulteng.

"Saya minta para bupati dan wali kota di Sulteng untuk membantu PLN yang pengembangan kelistrikan desa di daerah ini," kata dia.

Salah satunya penyediaan atau pembebasan lahan untuk kepentingan baik pembangunan pembangkit, gardu induk dan jaringan transmisi.