Sulteng Tunggu Maskapai Layani Penerbangan Ke Morowali

id benyamin

Sulteng Tunggu Maskapai Layani Penerbangan Ke Morowali

Kepala Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu, Benyamin Apituley foto anas masa ()

Palu, (antarasulteng.com) - Otoritas Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Benyamin Noach Apituley mengatakan bahwa pihakya masih menunggu maskapai yang akan beroperasi melayani penerbangan ke bandara Maleo, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

"Ya Bandara Maleo Bungku sudah resmi dioperasikan sejak penerbangan perdana yang dilakukan maskapai Susi Air yang membawa rombongan Menteri Perhubungan pada Desember 2016," katanya saat dihubungi di Kota Palu, Senin.

Tetapi, katanya, baru sebatas itu dan sampai sekarang belum ada satupun maskapai yang telah resmi membuka rute penerbangan reguler dari dan ke bandara itu.

Benyamin mengatakan sudah ada sejumlah maskapai yang berminat untuk melayani penerbangan ke bandara tersebut. Namun hingga kini mereka masih sedang mengurus semua ijin yang diperlukan.

"Kita tunggu saja. Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada maskapai yang melayani rute penerbangan ke Bandara Meleo Bungku," kata dia.

Menurut dia, rute penerbangan ke Bungku cukup potesial karena di sana banyak perusahan yang bergerak di sektor pertambangan dan perkebunan.

Lagi pula, katanya, jarak dari Palu ke Bungku lewat darat sangat jauh mencapai 500-an kilometer dengan waktu tempuh menggunakan kendaraan mobil mencapai 14 jam.

Sekretaris DPD Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulteng Achrul Udaya menyambut gembira adanya bandara di Kabupaten itu.

Ia mengatakan kehadiran maskapai penerbangan di daerah tersebut tentu akan sangat mendukung pembangunan dan peningkatan perekonomian masyarakat. Masyarakat akan semakin mudah melakukan perjalanan dan juga tentu sangat berdampak terhadap sektor pariwisata yang ada di Kabupaten Morowali maupun Morowali Utara.

Dua kabupaten di Sulteng itu, kata Achrul, merupakan dua dari 9 daerah tertinggal di Sulteng, tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini perekonomiaan masyarakat meningkat cukup mengembirakan karena di dua kabupaten itu memiliki banyak perusahaan besar baik di sektor pertambangan maupun perkebunan kepala sawit dan karet.