Bulog Sulteng Tingkatkan Kualitas Beras

id beras

Bulog Sulteng Tingkatkan Kualitas Beras

Ilustrasi--beras. ( ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

Palu,  (antarasulteng.com) - Perum Bulog Sulawesi Tengah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas beras, termasuk yang diperuntukkan bagi kalangan penerima beras subsidi yakni rastra (beras untuk warga sejahtera) di daerah itu.

Kepala Perum Bulog Sulteng, Suprianto di Palu, Jumat mengatakan kualitas beras petani yang dibeli Bulog lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya.

Begitu pula beras yang diolah oleh Bulog melalui Unit Penggilingan Padi dan Beras (UPGB) di sejumlah daerah di Provinsi Sulteng juga terus ditingkatkan.

Bulog Sulteng, kata Suprianto selain membeli beras untuk kebutuhan penyaluran rastra, juga menyiapkan beras dengan kualitas terbaik (premium) untuk dijual di pasaran umum maupun lewat rumah pangan kita (RKP).

Untuk menghasilkan beras yang berkualitas, Bulog menyiapkan mesin penggilingan dan juga mesin untuk pengeringan gabah yang cukup memadai.

Tetapi, kata dia, baru ada dua daerah yakni Tolitoli dan Tolay di Kabupaten Parigi Moutong yang memiliki UPGB dan telah beroperasi beberapa tahun terakhir ini.

Namun, produksi yang dihasilkan kedua UPGB di Sulteng tersebut masih belum maksimal karena petani selama ini enggan menjual hasil panen dalam bentuk gabah kering giling (GKG) atau gabah kering panen (GKP).

Petani di seluruh kabupaten dan kota di Sulteng hingga kini lebih suka menjual hasil panen setelah diolah menjadi beras. "Tidak seperti petani di Jawa yang lebih suka menjual gabah dari beras," kata dia.

Karena itu, produksi beras yang dihasilkan UPGB Bulog di Kabupaten Tolitoli dan Olaya masih dalam jumlah terbatas.

Bulog Sulteng di 2017 akan membeli beras petani sebanyak 35.000 ton, lanjutnya, jika rencana itu terealisasi 100 persen, dipastikan Bulog tidak akan menerima pasokan beras dari luar daerah.

"Tapi jika hasil pengadaan minim, tidak menutup kemungkinan, Bulog Sulteng menerima pasokan dari luar," kata dia.

Dalam dua bulan ini, Bulog Sulteng telah menyerap sekitar 200 ton beras petani di sejumlah daerah sentra produksi beras di Sulteng.