Petani Sigi Kembali Menanam Padi Sawah

id padi

Petani Sigi Kembali Menanam Padi Sawah

ejumlah buruh tani menanam padi menandai masuknya musim tanam kedua tahun ini di Desa Wera, Kec. Dolo Barat, Kab Sigi, Sulteng, Minggu (6/5). (FOTO ANTARA/Basri Marzuki)

Sigi, Sulteng,  (antarasulteng.com) - Petani di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah kembali bisa menanam padi sawah setelah jaringan irigasi sudah selesai diperbaiki pemerintah daerah itu.

"Kami bersyukur sudah bisa menanam padi lagi setelah selama satu musim tidak mengolah sawah karena adanya perbaikan irigasi desa," kata Yolan, salah seorang petani di Desa Berdikari, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Senin.

Ia mengatakan selama sawah tidak diolah, terpaksa bekerja sebagai buruh bangunan.

Pekerjaan itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ayah tiga anak tersebut mengatakan ada ratusan kepala keluarga (KK) petani di Desa Berdikari yang selama satu musim tanam tidak mengolah sawah.

Ada sebagian petani yang menyewakan lahan sawah kepada petani lain untuk menanam sayur-sayuran seperti bayam, kangkung, terong, cabai dan tomat.

Tetapi serkarang tidak lagi, karena sudah kembali ditanami padi.

Hal senada juga disampaikan James, seorang petani di desa yang sama. Ia menyatakan gembira karena sawah sudah bisa diolah lagi untuk menanam padi.

Benih padi yang dikembangkan petani di Desa Berdikari rata-rata jenis mikongga dan cimandi.

Khusus untuk benih mikongga, kata dia, diberikan secara cuma-cuma oleh Dinas Pertanian kepada para petani untuk dikembangkan.

Kecamatan Palolo dan Nokilalaki selama ini merupakan sentra produksi beras terbesar di Kabupaten Sigi. Sebagian besar produksi petani dijual ke Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.

Harga beras di pasaran Palu saat ini berkisar Rp9.000 sampai Rp11.000/kg tergantung jenis dan kualitas berasnya.