Ulama-Bupati Minta Pemuda Waspadai Peredaran Narkotika

id narkoba

Ulama-Bupati Minta Pemuda Waspadai Peredaran Narkotika

Ilustrasi (antaranews)

Sigi, Sulawesi Tengah,  (antarasulteng.com) - Salah seorang tokoh agama di Provinsi Sulawesi Tengah Prof. Dr. H. Zainal Abidin M.Ag dan Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta meminta seluruh komponen pemuda di Kabupaten Sigi untuk mewaspadai peredaran narkotika segala jenis di daerah tersebut.

"Komponen pemuda di Kabupaten Sigi perlu mewaspadai peredaran narkotika dari segala macam jenis di daerah tersebut karena sangat membahayakan generasi muda bila terkontaminasi," kata Zainal Abidin di Sigi, Minggu.

Ketua Majelis Ulama Indonesia Kota Palu itu mengakui bahwa berdasarkan informasi yang diterimahnya, Sigi menjadi salah satu daerah atau kabupaten di Sulawesi Tengah yang masyarakatnya atau generasi mudanya banyak terkontaminasi narkotika dan bahan adiktif lainnya.

Hal dibuktikan dengan adanya Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tengah yang menempatkan Kabupaten Sigi pada urutan keenam kasus peredaran dan rawan terhadap narkotika segala macam jenis.

"Data Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulawesi Tengah menunjukkan bahwa Sigi menjadi salah satu daerah yang rawan terkontaminasi narkotika yang dapat mematikan perkembangan generasi muda sebagai ujung tombak perubahan bangsa" ujarnya.

Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu itu mengatakan bahwa kewaspadaan pemuda perlu diawali dari kehati-hatian dalam pergaulan baik secara internal di kabupaten tersebut atau eksternal daerah itu.

Selain itu, sebut dia, perlu adanya peran maksimal dari orang tua di lingkungan rumah tangga masing-masing untuk meningkatkan kontrol terhadap kegiatan atau aktivitas anak baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

"Perlu ada kehati-hatian bagi pemuda dalam pergaulannya, karena terkontaminasi dengan narkotika diawali dari pergaulan. Karena itu hindari pergaulan yang menjurus ke hal-hal negatif," sebutnya.

Sebelumnya Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta meminta kepada Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) kabupaten tersebut untuk turut serta membantu pemerintah dalam memberika upaya penyadaran kepada masyarakat agar tidak terkontaminasi denga narkotika.

Bupati menegaskan bahwa narkotika segala macam jenis tidak memberika manfaat kepada masyarakat. Sebaliknya hanya akan memberikan dampak negatif yang besar terhadap masyarakat dan pemerintah daerah yaitu, dapat menjadi asal muasal konflik sosial.

"Konflik sosial berupa pertikaian antar kampung cenderung diawali dari mengkonsumsi narkotika segala macam jenis, minuman keras dan sebagainya. Karena KNPI sebagai wadah berhimpun komponen pemuda perlu memfokuskan perannya dalam upaya penyalahgunaa narkotika," katanya.