Dari "Sumando" Jusuf Kalla untuk ranah minang

id jk

Dari "Sumando" Jusuf Kalla untuk ranah minang

Wapres Jusuf Kalla (ANTARA FOTO/Setwapres-Jeri Wongiyanto/HO)

Wakil Presiden RI H Jusuf Kalla (JK), bagi orang Sumatera Barat atau Rang Minang maka dia disebut berstatus "Sumando" atau menantu laki-laki, yakni sejak pada zamannya dia menikahi gadis Minang, Hj Mufidah.

Putra kelahiran 15 Mei 1942 di Watampone, Sulawesi Selatan itu, tercatat menikahi gadis Mufidah pada 1967 dan kemudian dikarunia lima anak, masing-masing empat putra dan satu putri yakni Muchlisa Jusuf, Muswirah Jusuf, Imelda Jusuf, Solichin Jusuf dan Chaerani Jusuf.

Mufidah adalah gadis Minang yang lahir di perantauan di Kota Sibolga, Sumatera Utara, pada tanggal 12 Februari 1943.

Ia anak dari H. Buya Mi'ad (ayah) dan Sitti Baheram (ibu), pasangan perantau Minang asal Lintau Buo, Tanah Datar, Sumbar yang menetap di Sibolga sebelum berpindah ke Makassar, Sulawesi Selatan.

Sebagai gadis Minang maka dalam kekerabatan keluarganya Mufidah menganut sistem matrilinial atau garis keturunan dari sang ibu. Dengan demikian kelima anak pasangan Jusuf Kalla-Mufidah itu adalah berdarah Minang.

Bahkan satu dari mereka yakni Solicin Jusuf telah dilewakan (diangkat dan dipercaya) sebagai penghulu atau tokoh adat Minangkabau yang menyandang gelar "Datuak Rajo Panghulu".

         Dengan demikian Jusuf Kalla merupakan "sumando" bagi orang Minang, juga sebagai ayah orang etnis ini.

Melihat hubungan baiknya dengan orang Minang selama ini, maka Jusuf Kalla pun masuk golongan "Sumando niniak mamak".

Artinya ia adalah sumando yang menjadi suri tauladan dan sangat diharapkan semua orang. Tutur kata dan budi bahasanya pun sangat baik, serta suka membantu kaum keluarga istrinya dan kaum keluarganya sendiri.

Bantuan Jusuf Kalla tidak saja bagi kaum keluarga istrinya, tapi juga untuk kampung halaman Mufidah di Tanah Datar, Sumbar.

 Seperti akhir pekan lalu, Wapres JK kembali memberikan bantuan berupa dua unit mesin latihan (engine trainer) kepada Akademi Komunitas Negeri (AKN) Tanah Datar.

Bantuan "rang sumando" itu diserahkan oleh putranya Solihin Jusuf Kalla Datuak Rajo Panghulu di Nagari Tigo Jangko, Kecamatan Lintau Buo, Tanah Datar.

Penyerahan bantuan itu diterima Direktur Politeknik Negeri Padang, Aidil Zamri dengan disaksikan tokoh masyarakat Minang, Syahrul Ujud dan Fasli Djalal, serta Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi.

 Selain memberikan bantuan itu, putra JK itu juga meresmikan kelas baru bantuan perantau, lalu meresmikan mushalla karya mahasiswa dan melihat lahan pembangunan kampus rintisan AKN Tanah Datar seluas 5,5 hektare yang merupakan hibah dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.

 Selanjutnya, Solihin Jusuf Kalla mengunjungi Puskesmas di Nagari Lubuk Jantan, Masjid Raya dan Panti Asuhan di Tanjung Bonai, serta Rumah Gadang (rumah adat Minangkabau) milik Datuak Rajo Panghulu.

 Pada kesempatan itu, Solihin mengharapkan dengan bantuan dua unit mesin latihan itu dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar mahasiswa AKN, yang nantinya mampu melahirkan lulusan yang siap bersaing dalam dunia kerja.

"Dengan kemampuan teknis yang dimiliki lulusan AKN ini, maka kita tidak perlu lagi mendatangkan tenaga kerja dari luar negeri," ujarnya.

Sedangkan Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi menyampaikan AKN selama ini telah berhasil menjadi salah satu akademi pilihan bagi para siswa lulusan sekolah menengah atas baik yang ada di kabupaten tersebut maupun dari daerah lainnya yang ada di Sumbar.

Ia menyebutkan pihak pengelola AKN Tanah Datar ini hendaknya terus mempromosikan dan memperkenalkan akademi yang merupakan program pemerintah pusat kepada para siswa lulusan SLTA untuk mau melanjutkan pendidikannya dan menimba ilmu di kampus ini.

"Karena kita tahu AKN yang dimiliki saat ini mempunyai masa depan yang bagus dan juga tidak kalah dibanding dengan akademi lain yang ada di Sumbar, baik secara gengsi maupun mutu pendidikannya," katanya.

Hal Ini terbukti, sudah banyak pemerintah kabupaten dan kota di Sumbar yang menginginkan lulusan AKN ini berkerja dan mengabdi di daerah mereka.

"Apalagi ke depan pemerintah daerah berupaya melakukan perubahan sistem pemerintahan yang berbasis E-Goverment dan membutuhkan tenaga kerja yang handal dan memiliki kemampuan informasi teknologi yang bagus," tambahnya.

Sementara Direktur Politeknik Negeri Padang (sebagai induk AKN Tanah Datar), Aidil Zamri menyampaikan keberadaan AKN ini diharapkan dapat menjawab persoalan tamatan SLTA yang tidak diterima di perguruan tinggi negeri terkenal di Indonesia.

Ia mengatakan selama ini Tanah Datar telah berhasil mengantarkan siswa siswi lulusan SLTA masuk ke perguruan tinggi terkenal di Indonesia.

Karena itu, AKN diharapkan dapat meningkatkan dan mempercepat dukungan sumber daya manusia untuk pembangunan di daerah dalam berbagai bidang.

Pada kesempatan acara tersebut, para perantau Tanah Datar juga membantu AKN dana sebesar Rp35 juta untuk pengadaan mesin penambahan daya listrik di kampus tersebut.

Profil AKN

AKN Tanah Datar merupakan perguruan tinggi di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI).

Kampus ini berkedudukan di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, dan Politeknik Negeri Padang ditunjuk oleh DIKTI sebagai Perguruan Tinggi pembinanya.

Landasan Hukum berdirinya kampus tersebut sebagai perguruan tinggi negeri adalah Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Pasal 20, Pasal 21, Pasal 28 C ayat (1), Pasal 31, dan Pasal 32).

Lalu Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang Undang No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

Kemudian Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 161/P/2012 tentang Program studi di luar domisili (PDD) dan Peraturan Presiden RI, No. 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).

Selanjutnya, Surat Edaran Dirjen Dikti Nomor 1075/E/T/2012 tanggal 14 Agustus 2012 tentang Perguruan Tinggi Penyelenggara Program Studi di Luar Domisili tentang Persiapan Pendirian Akademi Komunitas.

AKN Tanah Datar menyelenggarakan pendidikan setingkat Diploma II dengan gelar A.ma berdasarkan landasan hukum diatas.

Kampus berstatus negeri ini didirikan berdasarkan SK Akademi Komunitas 161/P/2012 pada tanggal 09 Agustus 2012 dan berdomisili di Nagari Tigo Jangko, Kecamatan Lintau Buo, Tanah Datar, Sumatera Barat.

Untuk mencapai kompetensi dan mutu lulusan AKN melakukan kerja sama dengan berbagai pihak terutama dunia usaha dan industri di Indonesia.

Kerja sama yang telah dijalin kampus tersebut antara lai dengan PT. Semen Padang, PT. Trakindo Utama, PT. PLN Persero, PT. Pertamina Persero dan PT.Telkom Indonesia.

Kerja sama ini dikembangkan dalam bentuk magang mahasiswa, kuliah praktisi dan penyaluran alumni ke dunia usaha dan industri.

Dukungan dan bantuan dari keluarga H Jusuf Kalla, seperti yang dilakukan terhadap AKN, diharapkan dapat terus ditingkatkan, demi memajukan Ranah Minang agar semakin berkembang dan tidak tertinggal dari daerah lain.