ASN Pemkot Palu Wajib Pakai Siga

id hidayat

ASN Pemkot Palu Wajib Pakai Siga

Drs Hidayat, MSi (palukota.go.id)

Penggunaan siga untuk laki-laki dan sampolu (perempuan) dengan kemeja yang terbuat dari batik Bomba, wajib sesuai surat ederan (SE) Wali Kota Palu
Palu,  (antarasulteng.com) - Wali Kota Palu, Sulawesi Tengah, Hidayat mengistruksikan Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun tenaga honorer untuk memakai siga dan sampolu (penutup kepala) salah satu aksesoris pakaian adat Suku Kaili pada setiap hari Kamis.

"Penggunaan siga untuk laki-laki dan sampolu (perempuan) dengan kemeja yang terbuat dari batik Bomba, wajib sesuai surat ederan (SE) Wali Kota Palu," kata Sekretaris Dinas Periwisata dan Ekonomi Kreatif Palu, Arsid Nurdin, Kamis.

Ia mengatakan kebijakan itu merupakan salah sayu wujud implementasi visi dan misi Wali Kota Hidayat dan Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said yakni menjadikan Palu sebagai kota jasa yang berbudaya dan beradat berdasarkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Menurut dia, kebijakan tersebut sekaligus untuk melestarikan budaya dan adat masyarakat Suku Kaili, sebagai salah satu suku terbesar di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).

Karena itu, Pemkot Palu berharap dengan kebijakan dimaksud paling tidak bagi mereka yang memakai siga dan sampolu akan lebih memahami mengenai budaya dan adat yang telah diwariskan para nenek moyang Suku Kaili kepada setiap generasi yang hidup.

Jika budaya dan adat yang ada di Tanah Kaili ini terus di pertahankan,niscaya masyarakat akan hidup saling menghargai satu sama lainnya, mengasihi dan gotong royong.

"Inilah budaya dan adat yang diwasikan para leluhur secara turun-temuruan dari satu generasi ke generasi," kata Arsid yang mantan Kepala SMP Negeri 2 Palu itu.

Dia juga menambahkan dengan kebijakan tersebut secara tidak langsung telah ikut mempromosikan kepada warga lainnya, termasuk wisatawan mancanegera.

"Ini juga salah satu wadah mempromosikan kepada wisatawan yang datang ke Palu," kata dia.

Arsid juga menambahkan kebijakan tersebut juga berdampak positif bagi para pengrajin tenun yang ada di Kota Palu karena akhir-akhir ini banyak mendapatkan pesanan siga dan sampolu.

Kota Palu dalam beberapa tahun terakhir ini semakin berkembang pesat. Sektor periwisata juga merupakan sektor unggulan untuk menarik lebih banyak wisatawan dan perolehan devisa.

Semakin banyaknya wisatawan yang datang ke Kota Palu, semakin besar konstribusinya bagi masyarakat dan pemerintah daerah.

Ekonomi masyarakat dipastikan semakin meningkat dan Palu semakin sejajar dengan kota-kota lainnya di Kawasan Timur Indonesia.