Palu, (antarasulteng.com) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu, Sulawesi Tengah, membentuk dan mengesahkan panitia khusus (Pansus) untuk membahas dan mengkaji Laporan Pertanggungjawaban Wali Kota Palu Hidayat dan Wakil Wali Kota Sigit Purnomo Said.
Pembentukan dan pengesahan panitia khusus tersebut dilakukan pada Rapat Paripurna Istimewa yang berlangsung di ruang sidang utama DPRD Kota Palu, Senin, di hadiri Wali Kota Palu Hidayat.
"Berdasarkan ketentuan yang berlaku panitia khusus diberikan masa kerja selama 18 hari terhitung sejak Selasa 7/3," ungkap Pimpinan Sidang Paripurna Basmin H. Karim.
Pansus yang beranggotakan 11 politisi yang diketuai oleh Mohammad Rum dari Fraksi Partai Golongan Karya dan Wakil Ketua Pansus Hamsir dari fraksi Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) diberikan waktu untuk mengkaji dan meneliti secara seksama selama 18 hari sebelum DPRD menyatakan sikapnya menerima atau menolak LPJ Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palu tahun 2016.
Sementara Wali Kota Palu Hidayat dalam laporannya menyatakan bahwa tahun 2016 merupakan tahun pertama kepemimpinannya bersama Wakil Wali Kota Sigit Purnomo Said untuk masa jabatan 2016-2021 dengan visi, Palu kota jasa, berbudaya dan beradat dilandasi iman dan taqwa.
Visi tersebut diikutkan dengan misi pemetaan sumber daya Kota Palu berbasis IT, peningkatan sumber daya saing manusia, kelurahan inovasi unggul dan mandiri berbasis iptek bagi kemandirian ekonomi kerakyatan, rasionalisasi birokrasi, penataan dan pengembangan infastruktur kota, revitalisasi nilai-nilai budaya bangsa.
Ia menyebut bahwa adanya keterbatasan sumber daya alam yang di miliki oleh Kota Palu, maka pembangunan di kota tersebut lebih di dorong pada peningkatan jasa.
Karena itu, urai Hidayat, pada tahun 2016 Pemkot Palu menetapkan 18 kelurahan inovatif meliputi kelurahan baiya untuk kerajinan tenun kain bomba.
Meliputi Kelurahan Talise untuk pengolahan aneka kripik, Kelurahan Lolu Selatan untuk kerajinan alat musik, Kelurahan Tondo untuk kerajinan pengolahan limbah sampah, Kelurahan Lambara untuk kerajinan limbah kelapa, kelurahan Tatura utara dan Silae untuk kerajinan bambu, Kelurahan kayumalue Ngapa untuk kerajinan rotan
Kelurahan Duyu, Donggala Kodi dan Kabonena untuk kerajinan pengolahan batu alam, Kelurahan Lambara dan Kayumalue Ngapa untuk kerajinan daun sila, Panau, Taipa, Pengawu, Tatura Selatan, Petobo, Lasoani, Tanamodindi, Kawatuna dan Duyu untuk kerajinan pakan ternak.
Pemkot Palu, sebut dia, juga telah memberikan pelatihan ketrampilan bagi perempuan penambang batu di Kelurahan Buluri.
Dengan maksud agar mereka memiliki keterampilan pemanfaatan bahan baku lokal didaerah tersebut.
Berita Terkait
MKMK: Arief Hidayat tak terbukti melanggar kode etik
Kamis, 28 Maret 2024 13:17 Wib
Pengamat sebut salaman Sri Mulyani-Prabowo tepis isu miring di publik
Selasa, 27 Februari 2024 9:32 Wib
Pengamat sambut baik wacana belanja iklan kementerian untuk perusahaan pers
Rabu, 21 Februari 2024 15:23 Wib
PDIP hormati keputusan Maruarar Sirait keluar dari partai
Selasa, 16 Januari 2024 16:31 Wib
Tim THA sabet gelar juara Taufik Hidayat Cup 2024
Senin, 15 Januari 2024 13:22 Wib
Timnas AMIN: Hal pribadi bercampur dengan kebijakan harus dipersoalkan
Minggu, 14 Januari 2024 9:32 Wib
Wahyu Hidayat Sudirman bantu nelayan di dua desa di Morut
Rabu, 10 Januari 2024 9:49 Wib
Mengenal Wahyu Hidayat Sudirman, politisi muda wakili suara milenial
Sabtu, 2 Desember 2023 11:05 Wib