Direktur Bisnis Bulog Panen Padi Perdana di Sigi

id Bulog

Direktur Bisnis Bulog Panen Padi Perdana  di Sigi

Sejumlah pekerja sedang menanam padi. (Istimewa)

Program on farm sulteng baru terelaisasi 300 ha.
Sigi (antarasulteng.com) - Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo melakukan panen padi perdana program on farm (usaha tani) yang dibina Bulog di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, pada Kamis.

Panen padi sawah program on farm berlangsung di areal seluas 56 hektare di Desa Sidondo, Kabupaten Sigi (sekitar) 30 kilometer dari Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulteng.

Program itu merupakan kemitraan Bulog Sulteng dengan kelompok tani Karawajaya Desa Sidondo, Kecamatan Dolo Selatan.

Direktur Bulog Imam Subowo mengatakan kedatanganya ke Palu salah satunya adalah untuk memastikan dan melihat program on farm di Sulteng, khususnya di Kabupaten Sigi yang merupakan salah satu kabupaten di provinsi ini yang menjadi lokasi program tersebut.

Ia menjelaskan bahwa program on farm ada beberapa macam seperti on farm mandiri petani artinya semua pembiayaan tetap ditanggung petani, tetapi hasil panen semuanya dibeli oleh Bulog sesuai standar harga pemerintah.

Sementara on farm mandiri Bulog semua menjadi tanggungjawab Bulog mulai dari biaya pengolahan sampai panen. Sedangkan on farm MKO (mitra kerja on farm), akan digabungkan dengan kartu yang baru saja diluncurkan oleh Perum Bulog Sulteng, dimana pembiayaannya dari bank.

Juga ada on farm MKP (mitra kerja petani) dan on farm sinergi. Program on farm sinergi artinya kerja sama dengan BUMN lainnya atau institusi swasta yang besar.

Target program on farm di seluruh Tanah Air pada 2017 ini sampai satu juta hektare dan yang sudah jalan baru sekitar 300 ribu hektare.

Sementara Kepala Perum Bulog Sulteng, Suprianto mengatakan program on farm di daerah ini di 2017 ditargetkan sekitar 13.000 hektare namun yang baru trerealisa hingga kini baru sekitar 300 hektare.

Prioritas program on farm di Sulteng pada semua daerah penghasil beras seperti Donggala, Parigi Moutong, Poso, Sigi, Banggai dan Tolitoli.

Setiap daerah, kata dia, tidak sama luas areal on farm akan disesuaikan dengan potensinya.