Pemprov Diminta Cari Akar Masalah Kelangkaan Elpiji

id ylki

Pemprov Diminta Cari Akar Masalah Kelangkaan Elpiji

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (antaranews)

Ada apa sebenarnya yang membuat elpiji subsidi tiba-tiba langka di pasaran
Palu,  (antarasulteng.com) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Kota Palu bersama-sama mencari akar masalah yang menyebabkan kelangkaan elpiji bersubsidi yang meresahkan masyarakat.

"Ada apa sebenarnya yang membuat elpiji subsidi tiba-tiba langka di pasaran," kata Ketua YLKI Sulteng Salman Hadianto di Palu, Jumat.

Ia mengatakan pemerintah dan pihak terkait di daerah itu harus mencari akar dari penyebab kelangkaan elpiji sehingga memicu kenaikan harga yang sangat tinggi dan meresahkan masyarakat. Di mana sebenarnya letak dari masalah tersebut.

"Pemda Sulteng, Pemkot Palu dan semua intansi terkait harus segera mengungkap sebab-musabab kelangkaan itu karena merugikan masyarakat," katanya.

Kelangkaan yang terjadi merugikan masyarakat karena harga melambung jauh dari harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3kg yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp16.000/tabung.

Sementara hasil pemantauan YLKI di lapangan menunjukkan harga elpiji di kios-kios pengecer di wilayah Kota Palu sempat naik hingga mencapai Rp40.000/tabung.

Menurut dia, kenaikan sangat tidak wajar dan merugikan masyarakat sehingga pemerintah dan Pertamina perlu mengambil tindakan tegas terhadap para pengecer yang menaikkan ataupun menimbun elpiji.

Berdasarkan informasi yang diterima YLKI, kelangkaan elpiji di pasaran dikarenakan distribusi ke pangkalan dibatasi.

YLKI berharap pemerintah mencarikan solusi terbaik agar kelangkaan dan kenaikan harga elpiji subsidi di pasaran tidak lagi terjadi.

Sejumlah pangkalan pengecer seperti di Jalan Anoa II, Jalan Kancil, Jalan Igusti Ngura-rai, Jalan Lembua, Jalan Sintuwu tidak lagi memiliki stok elpiji 3kg.

Sementara di kios-kios di Pasar Tradisional Masomba Palu stok elpiji cukup banyak, tetapi harga jauh di atas HET.

Elpiji 3kg di kawasan itu dijual para pedagang bervariasi antara Rp20 ribu sampai Rp25 ribu/tabung. HET ditetapkan pemerintah hanya Rp16 ribu/tabung.