Gubernur Bahagia Bermitra Dengan Gereja Toraja Membangun Masyarakat

id Pemprov

Gubernur Bahagia Bermitra Dengan Gereja Toraja Membangun Masyarakat

Asisten Ekbang Setdaprov Sulteng Bunga Elim Somba berjabat tangan dengan Pdt Yahya Boong, STh.MM usai memukul gong tanda pembukaan Sidang Sinode I Gereja Toraja Wilayah VI Sulteng-Sulbar di Palu, Selasa (21/3) malam. (Antarasulteng.com/Rolex Malaha)

Pdt Yahya Boong, STh.MM: Gereja adalah mitra pemerintah dan harus bermanfaat bagi masyarakat
Palu (antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola mengaku bahagia mendapat mitra baru dalam membangun masyarakat daerah ini dengan akan terbentuknya Pengurus Sinode Gereja Toraja Wilayah VI Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat.

"Gereja merupakan garda terdepan dalam membangun masyarakat, terutama di sisi pembinaan mental dan spiritual, karena itu kami bahagia bisa bermitra dengan gereja, khususnya Gereja Toraja," katanya pada pembukaan Sidang Sinode I Gereja Toraja Wilayah VI Sulteng dan Sulbar di Palu, Selasa malam.

Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr Ir Bunga Elim Somba, MSi, gubernur berharap Sidang Sinode I ini menghasilkan program-program yang baik dan implementatif serta pengurus sinode yang sesuai dengan harapan gereja dan masyarakat.

Sulteng, kata gubernur, terus berupaya menggenjot pembangunan di segala bidang untuk mewujudkan visi dan misi pemerintah provinsi periode 2016-2021 yakni menjadikan Sulawesi Tengah sebagai daerah yang maju dan berdaya saing.

Sementara itu Wali Kota Palu Hidayat yang hadir bersama Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said mengaku mendapat kehormatan karena Gereja Toraja memilih Kota Palu sebagai tempat penyelenggaraan Sidang Sinode yang diikuti ratusan pemimpin gereja di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat ini.

Ia menyebutkan bahwa Pemkot Palu di bawah kepemimpinannya periode 2016-2021 sedang membangun Kota Palu dengan visi dan misi mewujudkan Kota Palu sebagai kota jasa yang berbudaya dan beradat berdasarkan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa.

"Tahun ini kami mengalokasikan anggaran Rp3 miliar untuk membiayai honor guru-guru agama agar di setiap SD, ada tambahan mata pelajaran agama pada sore hari, untuk semua agama, agar generasi ke depan nanti apat menjalankan agama masing-masing sesuai dengan ajaran agama yang benar," ujarnya.

Menurut Hidayat, akhir-akhir ini bermunculan pemahaman-pemahaman keliru dalam menjalankan ajaran agama. Karena itu, mari kita berikan pemahaman dan pendidikan agama yang benar sehingga tidak ada penafsiran yang keliru yang bisa menyesatkan generasi muda ke depan.

Sementara itu Ketua I Sinode Gereja Toraja Yahya Boong, STh.MM mengatakan bahwa gereja adalah mitra pemerintah dan masyarakat dari berbagai golongan dan agama yang tujuannya adalah mempersatukan baik interen umat Kristiani maupun antarummat beragama.

"Kehadiran gereja harus bisa dirasakan oleh masyarakat, harus memberi arti dan makna bagi semua pihak," ujarnya.

Menurut dia, Gereja Toraja sejak berdiri 70 tahun lalu, telah berkembang pesat baik secara kuantitas maupun secara kualitas.

Gereja Toraja di Indonesia saat ini memiliki 91 klasis, 1.050 gereja dan ratusan cabang kebaktian.

Sedangkan Ketua Panitia Penyelenggara Ir Yafet Somba Lebang mengatakan Sidang Sinode I Gereja Toraja Wilayah VI yang akan berlangsung dua hari ini memiliki agenda pokok yakni menyosialisasikan Tata Gereja, menyusun program kerja serta memilih Pengurus Sinode Wilayah Wilayah VI.

Menurut Lebang, Sidang Sinode yang mengambil thema Berakar Dalam Kristus dan Bebruah Banyak Dalam Dunia ini terasa istimewa karena digelar menjelang HUT ke-70 Gereja Toraja, 25 Maret 2017.

Acara pembukaan yang ditandai pemukulan gong oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setdaprov Sulteng Bunga Elim Somba ini juga dihadiri Wakil Bupati Sigi Paulina, anggota DPRD Sulteng, pejabat Kanwil Kementerian Agama Sulteng dan Kota Palu serta pemimpin gereja non-Gereja Toraja di Kota Palu, serta dihibur oleh paduan suara dan musik bambu.