Kekerasan Anak Dan Perempuan Di Sulteng Tinggi

id norma

Kekerasan Anak Dan Perempuan Di Sulteng Tinggi

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Tengah (Antarasulteng.com/istimewa)

...angka kekerasan terhadap anak dan perempuan jika dilihat dari data yang ada maka terlibat cukup tinggi atau masih sering terjadi
Palu,  (antarasulteng.com) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mencatat bahwa kekerasan terhadap anak dan perempuan yang terjadi di daerah tersebut masih cukup tinggi.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan Keluarga Berencana (BPPKB) Sulawesi Tengah, Norma Mardjanu di Palu, Selasa menyatakan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak di Sulteng tahun 2016 kurang lebih 305 kasus.

"Iya, angka kekerasan terhadap anak dan perempuan jika dilihat dari data yang ada maka terlibat cukup tinggi atau masih sering terjadi," ungkap Norma Mardjanu.

Kata Norma Mardjanu jumlah kasus kekerasan tahun 2016 itu, jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang berjumlah sekitar 117 kasus kekerasan.

Norma mengakui bahwa jumlah kasus kekerasan pada tahun 2016 meningkatkan drastis yang dilatarbelakangi dengan berbagai faktor jika dibandingkan dengan kekerasan di tahun 2015.

"Jika kita melihat data yang ada, maka kita harus mengakui bahwa kekerasan yang terjadi pada tahun 2016 meningkat drastis ketimbang di tahun 2015," ujarnya.

Ia mengatakan terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya yaitu kesenjangan ekonomi rumah tangga, minimnya keterampilan keluarga untuk mendongkrak pendapatan keluarga, minimnya sumber daya manusia serta keterbatasan pengetahuan agama.

Karena itu, sebut dia, langkah penanggulangan yang diambil untuk meminimalisir kekerasan terhadap anak dan perempuan salah satunya yaitu memberikan akses pekerjaan terhadap perempuan dan keluarga lewat pemberian peningkatan keterampilan.

Selain itu, akui dia, pihaknya juga menggandeng tokoh-tokoh agama lewat Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Tengah dan Kota Palu untuk memberikan pemahaman tentang agama kepada keluarga.

"Ada langkah-langkah yang diambil yaitu memberikan bantuan kepada perempuan atau keluarga yang menderita kekerasan, juga diberikan pelatihan keterampilan termasuk pembinaan mental dari sudut agama," urainya.