Kepala Balai Ingatkan Ancaman Kekurangan Air

id Pohon, Tanam

Kepala Balai Ingatkan Ancaman  Kekurangan Air

Peringati Hari Air Sedunia Dengan Menanam Pohon HARI AIR SEDUNIA - Bupati Sigi, Mohamad Irwan Lapatta (ketiga dari kiri) ikut menanam bibit pohon di bantaran Sungai Desa Sunju, Kabupaten Sigi, Rabu (22/3). Penanaman pohon yang digagas Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) itu dalam rangka memperingat

"Lebih dari 663 juta orang hidup tanpa pasokan air bersih dekat dengan rumahnya, menghabiskan waktu berjam-jam mengantrE atau berjalan jauh ke sumber air dan menghadapi masalah kesehatan karena menggunakan air yang terkontaminasi," kata Bambang
Palu (antarasulteng.com) - Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi III Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Bambang Hadi Mulyono mengingatkan adanya ancaman terhadap kekurangan air yang diperkirakan akan melanda dunia karena semakin banyaknya jumlah penduduk.

"Lebih dari 663 juta orang hidup tanpa pasokan air bersih dekat dengan rumahnya, menghabiskan waktu berjam-jam mengantrE atau berjalan jauh ke sumber air dan menghadapi masalah kesehatan karena menggunakan air yang terkontaminasi," kata Bambang di Palu, Kamis, menanggapi Hari Air Se-Dunia.

Menurut Bambang, jumlah tersebut sangat mengkhawatirkan dan diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk bumi.

Pada tahun 2050, diperkirakan jumlah penduduk dunia mencapai sembilan miliar dan diprediksi setidaknya satu di antara empat orang akan terdampak kekurangan air.

Karena itulah Kementerian PUPR mengajak semua pihak untuk memperhatikan lebih seksama keterkaitan antara pemenuhan kebutuhan air dan manajemen air limbah dalam rangka pembangunan berkelanjutan.

Balai Wilayah Sungai Sulawesi (BWSS) telah melakukan aksi penanaman ratusan pohon ekonomis dan non-ekonomis di Kabupaten Sigi pada Rabu (22/3).

Penanaman itu dilakukan di bantaran Sungai Sunju, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Sebanyak 730 pohon yang ditanam seperti mangga, kemiri dan nangka. Sedangkan pohon non-ekonomis seperti trembesi.

Wilayah penanaman pohon itu mencakup lokasi seperti di Kalukubula dan Sunju.

Selain menanam pohon, peringatan Hari Air se-dunia itu, BWSS juga membuat embung (penampung air) di dua lokasi, kampanye, seminar, lomba mewarnai dan fotografi bertema air dan limbah sesuai tema peringatan kali ini.

Bambang mengatakan, penanaman pohon itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan peran BWSS dalam upaya penyelamatan serta pelestarian air.

Dia mengatakan, di Indonesia cakupan pelayanan air minum yang aman baru sekitar 70 persen.

Karena itu diperlukan langkah-langkah penyediaan air minum yang didukung infrastruktur penyediaan air baku yang handal dan infrastruktur sanitasi.

Sebelumnya, Gubernur Sulteng Longki Djanggola diwakili Asisten Perekonomian Bunga Elim Somba berharap peringatan Hari Air se-dunia kali ini dapat dijadikan momentum untuk meneguhkan kembali semangat penyelamatan air sebagai sumber kehidupan.

Gubernur juga menyatakan dukungannya terhadap setiap usaha penanaman pohon yang muaranya dapat juga berarti memelihara dan melestarikan air.

"Penanaman pohon seperti ini dapat dilaksanakan setiap tahun," katanya.

Dukungan aksi penanaman pohon itu juga diungkapkan Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapatta. Dia mengatakan, penanaman bibit pohon yang dipusatkan di Kabupaten Sigi tersebut dapat mendukung program pemerintahannya, yakni Program Sigi Hijau yang berkomitmen menanam satu miliar bambu di kawasan tandus yang berfungsi sebagai cadangan air.

Peringatan Hari Air Sedunia ke 25 itu dipusatkan di bantaran Sungai Desa Sunju, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. ***4***



(T.A055/B/S023/S023) 23-03-2017 22:06:01