Pemerintah Bantu Asuransi 10.000 Ternak Sapi Sulteng

id Jasindo

Pemerintah Bantu Asuransi 10.000 Ternak Sapi Sulteng

Ilustrasi (ANTARAFoto)

Sapi yang mati mendapat jaminan maksimal Rp10 juta/ekor
Palu (antarasulteng.com) - Kementerian Pertanian menyiapkan plafon bantuan pembayaran iuran asuransi usaha ternak sapi (AUTS) bagi peternak di Sulawesi Tengah pada tahun ini sebanyak 10.000 ekor.

Kepala Cabang PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Palu Rahmat S. Manoppo di Palu, Jumat, mengemukakan bahwa program AUTS yang bekerja sama PT Jasindo untuk melindungi peternak dari kerugian bila ternak mereka mati.

Premi asuransinya, kata Rahmat, adalah Rp200 ribu per ekor per tahun. Dalam hal ini pemerintah memberikan subsidi sebesar 80 persen atau Rp160 ribu/ekor, dan sisanya Rp40 ribu/ekor ditanggung oleh peternak.

"Pemerintah tidak menyubsidi 100 persen karena pertimbangan agar peternak tetap memiliki rasa tanggung jawab untuk memelihara ternaknya dengan baik," ujarnya.

Bila ternak tersebut mati, peternak akan menerima jaminan maksimal Rp10 juta/ekor.

Jika ternak terpaksa harus dipotong karena kecelakaan, jaminan yang diberikan adalah selisih antara jaminan maksimum Rp10 juta dan hasil penjualan daging sapi tersebut. Namun, kata dia, kasus seperti ini harus mendapat pemeriksaan dan rekomendasi dari dokter hewan.

Syarat ternak yang diikutkan dalam progam asuransi ini adalah harus sapi betina yang produktif dan berusia minimum 1 tahun dan memiliki identitas yang jelas, seperti tanda tertentu pada paha atau telinga (ear tag).

Jumlah ternak yang akan diasuransikan oleh setiap peternak tidak dibatasi jumlahnya sepanjang memenuhi syarat yang ditetapkan, termasuk peternak bersangkutan harus menjadi anggota kelompok peternak di daerahnya.

Jasindo, kata Rahmat, melindungi ternak-ternak betina produktif tersebut dari risiko kematian karena kecelakaan, beranak, serangan penyakit, dan pencurian.

Program AUTS dimulai pada tahun 2016 yang secara nasional ditargetkan 120.000 ternak, sebagai salah satu upaya peningkatan produksi ternak sapi untuk mencapai swasembada daging. Namun, di Sulteng hanya teralisasi 100 ekor ternak.

Padahal, kata Rahmat, sesuai dengan data Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng, populasi sapi di daerah ini mencapai sektitar 300.000 ekor.

Bila jumlah ternak bertina mencapai 50 persen, dan 20 persen dari jumlah itu diasuransikan, potensi peserta AUTS di daerah ini bisa mencapai 30.000 ekor.

Kendala utama untuk menyukseskan program AUTS ini adalah sosialisasi yang belum masif dan keengganan peternak untuk mengikuti sebelum melihat langsung manfaat dari program tersebut.