Perusahaan Rela Sawit Ditebang Demi Pemenuhan Listrik

id nasdem

Perusahaan Rela Sawit Ditebang Demi Pemenuhan Listrik

Ketua Fraksi Nasdem DPRD Sulteng, Masykur (Ist)

Donggala, Sulawesi Tengah, (antarasulteng.com) - Dua perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah berkomitmen untuk rela menebang ratusan pohon sawit demi pemenuhan energi listrik masyarakat di Kecamatan Rio Pakava.

Anggota Komisi III DPRD Sulteng Masykur menyatakan di Donggala, Sabtu, PT Pasangkayu dan PT Mamuang dalam pertemuan untuk penyelesaian polemik energi listrik berkomitmen menebang pohon kelapa sawit agar PT PLN Cabang Palu dapat melakukan pemasangan instalasi untuk pemenuhan energi listrik masyarakat di kecamatan tersebut.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Sulteng Zainal Abidin Ishak, bersama anggota Suprapto Daeng Situru dan Muh Masykur, melakukan kunjungan kerja guna membahas masalah kebutuhan energi listrik dimaksud.

Dalam kunjungan itu mereka diterima perwakilan PT Pasangkayu Torang S Sidabutar dan PT Mamuang diwakili Arry Christianto.

Sedangkan rombongan tim dari PLN dipimpin oleh Ronggur Simanjuntak mewakili Manajer PT PLN Cabang Palu.

"Dalam pertemuan kami dengan pihak dua perusahaan tersebut dan pihak PLN pada Jumat (24/3) di kantor PT Pasangkayu, kesimpulannya yaitu pihak perusahaan berkomitmen baik untuk segera menuntaskan hambatan tersebut," kata Masykur, yang juga Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) DPRD Sulteng.

Mantan Direktur Eksekutif Perhimpunan Bantuan Hukum Rakyat (PBHR) Sulteng itu mengatakan bahwa pihak perusahaan dan DPRD Sulteng meminta agar PLN segera membuat rancangan jalur pemasangan instalasi yang melewati blok perkebunan dua perusahaan itu.

Namun, sebut dia, sebelum dilakukan pembangunan infastruktur listrik melewati blok perkebunan sawit dua perusahaan itu, terlebih dahulu dua perusahaan dan PT PLN Cabang Palu menyelesaikan problem tersebut, misalkan ganti rugi kelapa sawit yang ditebang.

"Ditargetkan dalam waktu dekat para pihak, terutama dari PT PLN Cabang Palu, PT Pasangkayu dan PT Mamuang akan menyelesaikan masalah mengenai hambatan pembangunan infastruktur instalasi listrik tersebut," ujarnya.

Masykur mengatakan PLN Cabang Palu mengalami kendala dalam pembangunan infastruktur listrik menuju Kecamatan Rio Pakava, dikarenakan harus melewati ratusan pohon kelapa sawit milik dua perusahaan tersebut.

Sementara dua perusahaan itu belum rela untuk menyerahkan.

Kini, sebut dia, masalah telah mendapat titik terang, yaitu adanya komitmen dua perusahaan untuk menyelesaikan hambatan pembangunan infastruktur listrik.

Karena itu jika penebangan pohon kelapa sawit tersebut sudah dilakukan maka tidak ada lagi hambatan warga masyarakat Kecamatan Riopakava untuk menikmati sarana penerangan.

"Penantian panjang selama puluhan tahun tinggal di depan mata.," katanya.