Ulama Dukung Pemprov Sulteng Basmi Kekerasan Anak-perempuan

id mui

Ulama Dukung Pemprov Sulteng Basmi Kekerasan Anak-perempuan

MUI (antaranews)

MUI secara kelembagaan mendukung langkah pemerintah untuk memberantas kekerasan terhadap anak dan perempuan yang masih terjadi di Sulteng
Palu,  (antarasulteng.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah mendukung langkah pemerintah untuk meredam kekerasan terhadap anak dan perempuan yang masih sering dan tinggi di provinsi tersebut.

Ketua MUI Palu, Prof. Zainal Abidin menyatakan di Palu, Sabtu, langkah pemerintah untuk mendorong berbagai kegiatan sebagai upaya perlindungan dan menjamin hak-hak anak dan perempuan agar terhindar dari kekerasan sangat baik.

"MUI secara kelembagaan mendukung langkah pemerintah untuk memberantas kekerasan terhadap anak dan perempuan yang masih terjadi di Sulteng," ungkap Prof. Zainal Abidin.

Rektor IAIN Palu itu menegaskan bahwa perilaku kekerasan dengan merampas kemerdekaan serta menzalimi atau menghardik bahkan memukul perempuan dan anak merupakan perilaku yang keliru.

Sebab, kata dia, Islam tidak membenarkan menyiksa, menzalimi dan menghukum seseorang atau perempuan dan anak.

"Islam tidak membenarkan seseorang menzalimi, menghukum, memukul, menghardik serta merampas hak kemerdekaan perempuan dan anak," ujarnya.

Ia menyebut bila terjadi permasalahan dalam keluarga, maka jangan diselesaikan dengan cara-cara kekerasan yang kemudian menimbulkan dendam yang berujung pada pembalasan.

"MUI secara kelembagaan dalam dakwah telah menghimbau dan mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan kekerasan dalam rumah tangga, memukul, menghardik dan sebagainya," katanya.

Lebih lanjut MUI mengajak masyarakat untuk mendukung langkah dan upaya pemerintah memberantas kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Sulteng Norma Mardjanu menyatakan bahwa pihaknya menggagas sekolah dan puskesmas layak dan ramah anak di semua kabupaten dan kota sebagai menghindarkan anak dari kekerasan mental dan fisik.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga memaksimalkan forum anak di semua kabupaten dan kota dengan melibatkan masyarakat dari berbagai komponen.

"Pemerintah juga melakukan pendataan dan memberikan bantuan industri rumah tangga untuk memberdayakan perempuan lewat program Pengarusutamaan Gender (PUG)," jelasnya.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah mencatat bahwa kekerasan terhadap anak dan perempuan tahun 2016 mencapai 305 kasus, jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang berjumlah sekitar 117 kasus kekerasan.