Kemenag : Hubungan Antarpemeluk Agama Di Palu Baik

id kemenag

Kemenag : Hubungan Antarpemeluk Agama Di Palu Baik

Ilustrasi-Kementerian Agama (antaranews)

Palu,  (antarasulteng.com) - Kepala Kementerian Agama Kota Palu Maksum Rumi mengatakan hubungan antarpemeluk agama di Palu hingga saat ini berlangsung baik meski demikian tidak boleh lengah.

"Kita tidak boleh diam. Kita harus tetap waspada terhadap orang-orang yang bikin keruh suasana yang baik ini," katanya di tengah tokoh-tokoh agama pada dialog lintas agama di Palu, Sabtu.

Dialog tersebut dilaksanakan kelompok kerja penyuluh (Pokjaluh) lintas agama Kementerian Agama Kota Palu.

Maksum mengatakan salah satu kata kunci sukses dari kerukunan umat beragama harus berangkat dari kebersamaan dan kondisi tersebut berlangsung baik di Kota Palu.

Kementerian Agama, kata dia, terus mengawal kondusifitas kerukunan antarumat beragama di ibukota Provinsi Sulawesi Tengah itu dengan berbagai program diantaranya membentuk penyuluh lintas agama.

Menurutnya penyuluh lintas agama tersebut merupakan yang pertama di Sulawesi Tengah.

"Penyuluh agama ini menyentuh masyarakat paling bawah," katanya.

Mantan Kepala Kemenag Kabupaten Tolitoli itu mengatakan penyuluh lintas agama tersebut menyampaikan pesan agama dengan bahasa yang santun dan sejuk kepada masyarakat.

"Jangan jadi penyuluh yang provokator," katanya.

Maksum mengatakan Kementerian Agama telah menandatangani kontrak penyuluh agama nonpegawai negeri sipil, namun sangat disayangkan honornya belum memadai sehingga Kementerian Agama harus bekerja keras ke depan setidaknya honor penyuluh mendekati gaji pegawai negeri sipil.

"Ke depan kontrak akan berlaku selamanya dengan gaji yang sama dengan pegawai negeri. Ini upaya dari Kementerian Agama," katanya.

Sementara itu Ketua Pokjaluh Zulfiah mengatakan kerukunan dalam masyarakat dan antarumat beragama merupakan proses dinamis yang perlu terus diupayakan oleh semua lapisan masyarakat.

Kerukunan dalam masyarakat dan umat beragama menjadi pilar bagi kerukunan nasional.

Dia mengatakan konflik sosial, ekonomi dan politik sangat rentan ditunggangi dan bergeser menjadi konflik antarumat beragama.