500 Siswa Di Sigi Ikut Program GKS

id irwan

500 Siswa Di Sigi Ikut Program GKS

Bupati Sigi Mohamad Irwan Lapata (ist)

Palu,  (antarasulteng.com) - Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, mengikutkan sebanyak 500 anak putus sekolah dalam program gerakan kembali ke sekolah (GKS) yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy di Kota Palu, Minggu.

"Ada 500 orang yang kami masukan dalam program ini," kata Bupati Sigi Irwan Lapata di sela-sela pencanangan program GKS.

Data itu, kata bupati, merupakan hasil inventarisasi dari masyarakat miskin berdasarkan nama, alamat dan nomor identitas kependudukan (NIK).

"Kami sangat mendukung program GKS karena sejalan dengan visi Pemda Sigi yakni Sigi Masagena untuk mengentaskan masyarakat dari kemiskinan," ujarnya.

Kata dia, dengan adanya pendidikan yang layak bagi anak-anak kurang mampu dan putus sekolah, diharapkan dapat meningkatkan derajat hidup di masa yang akan datang.

"Semoga target pemerintah yakni nol persen anak putus sekolah dapat tercapai," ujarnya.

Gerakan Kembali ke Sekolah (GKS) 1.000 anak harapan bangsa Sulawesi Tengah dicetuskan oleh Ketua Bunda Anak Harapan Bangsa Sulawesi Tengah Zalzulmida Djanggola. Hal itu dilakukan sebagai upaya mengembalikan anak-anak putus sekolah kembali bersekolah khususnya di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Program ini sudah dimulai sejak Januari 2017," kata Zalzulmida Djanggola pada kesempatan terpisah.

Menurut dia, 1.000 anak itu hanya simbol saja, namun yang menjadi target adalah Sulteng pada 2021 dapat bebas dari anak putus sekolah. Selain itu, tahun ajaran 2016/2017 pada periode Januari hingga Maret yang sudah mendaftar sudah lebih dari 100 orang.

"Untuk periode ke-2 antara April hingga Juli 2017, yang sudah mendaftar hampir 2.000 orang," ungkap Zalzulmida.

Program ini dikhususkan pada pendidikan SMK atau pendidikan vokasi, untuk memberikan keterampilan dan kemampuan dengan porsi belajar yakni 30 persen teori dan 70 persen praktek.

"Setelah lulus SMK mereka telah siap kerja," ujarnya.

Pencanangan tersebut berlangsung meriah di halaman Kantor Gubernur Sulteng dihadiri sejumlah pejabat di jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, para pejabat provinsi, bupati/wali kota se-Sulteng, para tokoh pendidik, kepala-kepala sekolah dan ratusan siswa dari berbagai sekolah.

Pencanangan itu juga dirangkai dengan penyerahan Kartu Indonesia Pintar kepada siswa GKS 1.000 anak harapan bangsa dan siswa yatim piatu dan pengukuhan bunda anak harapan bangsa.

Selain itu juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan kepada 16 organisasi perangkat daerah disaksikan Mendikbud dan Gubernur.

Pencanangan GKS dilakukan dengan cara menabuh gimba (gendang tradisional) secara bersama-sama oleh Menteri bersama gubernur dan sejumlah pejabat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.