Tiket Penerbangan Makassar-Morowali Dibanderol Rp1.350.000 -

id pesawat

Tiket Penerbangan Makassar-Morowali Dibanderol Rp1.350.000 -

Indonesia Air Transport (airlaines-inform.com)

Palu,  (antarasulteng.com) - Maskapai penerbangan swasta nasional Indonesia Air Transport akan mulai menerbangi secara reguler rute Makassar - Bungku, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, pada 1 April 2017 dengan harga tiket sebesar Rp1.350.000/penumpang.

Direktur Perusahaan Daerah Morowali Jufri Thayeb yang dihubungi di Bungku, Ibu Kota Kabupaten Morowali, melalui telepon, Minggu, mengatakan harga tiket berlaku `flat` dan sudah dapat dipesan mulai saat ini dengan menghububungi nomor telepon dan whatsapp reservasi 085242937407.

Penerbangan ini akan dilayani dengan pesawat jenis ATR 42-500 yang berkapasitas 45 tempat duduk setiap hari Selasa dan Sabtu.

Pesawat akan lepas landas dari Makassar ke Bandara Maleo Morowali pada pukul 09.30 dengan lama penerbangan 70 menit, dan langsung kembali ke Makassar dari Bandara Maleo pukul 11.00 Wita.

Pemkab Morowali, kata Jufri, mengaku lega setelah adanya maskapai yang siap menerbangi rute ini secara reguler, walaupun frekuensinya masih terbatas hanya dua kali seminggu.

"Penerbangan ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi perekonomian daerah, memperlancar aktivitas pemerintah dan masyarakat serta diharapkan meningkatkan kunjungan wistawan," katanya.

Jufri mengakui pasar utama penerbangan ini masih mengandalkan kalangan pemerintah daerah dan pengusaha pertambangan dan industri perkebunan yang sedang giat berinvestasi di Morowali.

"Kami optimistis setiap kali penerbangan, jumlah penumpang bisa mencapai minimal 30 orang dari 45 tempat duduk tersedia," ujarnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Morowali Harsono Lamusa mengatakan bahwa Pemkab Morowali sedang mengkaji kemungkinan memberikan subsidi tiket untuk masyarakat. Kalau hal itu tidak bertentangan dengan ketentuan yang berlaku, kemungkinan besar Pemkab Morowali memberikan subsidi harga tiket sehingga harga tiket lebih murah," ujarnya.

Terkait penggunaan pesawat ATR-42 yang kapasitasnya masih terbatas, Harsono mengatakan hal itu karena landas pacu Bandara Maleo Bungku masih terbatas yakni 1.050 meter, namun tahun depan sudah bisa didarati pesawat yang berkapasitas lebih besar karena sedang ada perpanjangan landas pacu.

"Kami sedang mengerjakan perpanjangan landas pacu sepanjang 400 meter lagi, sehingga tahun depan, landasan yang siap didarati akan menjadi 1.450 meter," ujarnya.

Kabupaten Morowali merupakan daerah penghasil tambang nikel terbesar di Sulteng, industri dan perkebunan kelapa sawit, hasil laut dan pariwisata bahari, namun relatif sulit dijangkau lewat angkutan darat dan laut.

Masyarakat yang akan ke Morowali selama ini harus berjalan darat sejauh 500 kilometer dari Kota Palu atau 350 kilometer dari Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.