Masyarakat Dukung Program Operasi Bibir Sumbing

id sumbing

Masyarakat Dukung Program Operasi Bibir Sumbing

DOKUMENTASI Ketua PKK Sulteng Zalzulmida A. Djanggola bersama Kepala RSU Anuntaloko Parigi dr.Revi meninjau operasi bibir sumbing di Parigi,Rabu (23/04). (Ismail Salahuddin)

Sigi, Sulteng,  (antarasulteng.com) - Sejumlah masyarakat di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menyambut gembira sekaligus mendukung penuh program pemerintah daerah terkait operasi bibir sumbing di daerah itu.

"Kami sangat senang dengan program pak Bupati Sigi terkait kegiatan sosial kesehatan, khususnya memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk operasi bibir sumbing," kata Ny Bela, seorang warga salah satu desa di Kecamatan Palolo, Minggu.

Ia mengatakan anaknya yang kedua masih berumur empat tahun baru saja menjalani operasi bibir sumbing di Rumah Sakit milik Pemkab Sigi yang terletak di Desa Sidera.

Program itu, katanya sangat membantu masyarakat yang kurang mampu karena terkait dengan dana.

Operasi bibir sumbing merupakan program Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapata untuk mendukung program "Senyumlah Indonesia".

Dia mengaku dalam kegiatan sosial yang ditangani tim dokter dari Makassar (Sulsel) sama sekali tidak ada biaya. "Pokoknya operasi gratis," kata Ny Bela dengan nada bahagia karena anaknya bisa menjalani operasi dengan baik.

Hal senada juga disampaikan Stevanus. Lelaki bujang kelahiran Kotra Palu dan kini tinggal di Desa Lembantongoa,Kabupaten Sigi tersebut juga merasa senang karena bisa menjalani operasi bibir sumbing secara gratis di Rumah Sakit Sigi.

Anak kedua dari lima bersaudara itu menyatakan tidak menyangka bisa termasuk salah satu dari belasan pasien yang menjalani operasi bibir sumbing di rumah sakit milik Pemkab Sigi itu.

"Saya hanya dengar bahwa ada operasi bibir sumbing gratis dan saya coba mendaftar dan langsung diterima," tutur Stevanus yang sehari-harinya sebagai buruh bangunan.

Ia mengemukakan setelah selesai menjalani operasi, kondisinya semakin lebih baik dari sebelumnya.

"Saya sudah lebih jelas berbicara setelah dioperasi," kata dia.

Salah seorang tokoh masyarakat dan agama di Kecamatan Palolo bernama Krismarantika mengatakan program tersebut sangat membantu masyarakat, terutama yang ada di desa-desa.

"Program ini baru pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Sigi," kata dia.

Dan program ini mendapat respon positif dari masyarakat karena selama ini belum pernah ada dan lagi pula tidak ada biayanya.

Salah seorang tenaga paramedis di Rumah Sakit Tora Belo Sigi yang enggan disebut namanya mengatakan selama dua hari pelaksanaan operasi bibir sumbing ada sebanyak 12 orang yang berhasil menjalani operasi.

"Semua tim dokter yang melakukan bakti sosial berasal dari Makassar (Sulsel)," kata dia.