Festival Teluk Tomini Didorong Jadi Iven Wisata Internasional

id Parimo

Festival Teluk Tomini Didorong Jadi Iven Wisata Internasional

Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu (kiri) memberi keterangan pers di Tugu Khatulistiwa usai final lomba lari maraton Equator 10 K FPTT 2017, Sabtu (1/4) (Antarasulteng.com/Ridwan)

Warga: FPTT juga meningkatkan pendapatan masyarakat
Palu (antarasulteng.com) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, akan terus mendorong agar Festival Pesona Teluk Tomini (FPTT) naik status menjadi festival yang berskala internasional.

"Saya akan terus mengembangkan iven-iven internasional ke depan yang tidak kalah menarik dengan kegiatan hari ini," kata Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu kepada wartawan setelah final lomba lari maraton Equator 10 Kilometer memeriahkan FPTT di Tugu Khatulistiwa, Tinombo Selatan, Sabtu.

Peningkatan kelas FPTT akan diupayakan melalui sinergi antara pemerintah setempat, Pemprov Sulawesi Tengah dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Agenda tahunan yang telah ditetapkan pemerintah kabupaten itu terus dilaksanakan untuk membangun daerah lewat industri pariwisata.

Pada 2017 ini, FPTT akan digelar pada 1-9 April 2017 di lokasi Sail Tomini 2015 Kayubura, Kecamatan Parigi Tengah, menyajikan berbagai jenis acara seni dan budaya, kuliner dan lomba busaha tradisional berciri kelautan dan perikanan. Puncak acara akan berlangsung 9 April 2017.

Parigi Moutong, katanya, memiliki sejumlah destinasi wisata yang tidak kalah eksotik dengan daerah lain di Sulteng maupun luar provinsi sehingga sektor kepariwisataan sangat berpotensi memberikan kontribusi untuk pendapatan daerah.

Terbukti, katanya, dengan terlaksananya lomba maraton Equator 10 K FPTT yang diikuti pelari asal tiga negara yang dilalui garis katulistiwa ini, menandakan bahwa Sulteng khususnya Parimo mulai diminati orang luar Sulawesi hingga mancanegara.

Meski begitu, Samsurizal mengaku sampai saat ini wisatawan masuk ke daerah yang dipimpinnya itu belum begitu banyak. Namun hal ini tidak menjadi soal sebab untuk menuju kematangan dan pemngembangan industri pariwisata membutuhkan waktu cukup panjang.

Sementara itu Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud Prof Dr Najamudin Ramli pada kesempatan yang sama mengemukakan bahwa lomba lari maraton seperti ini merupakan ajang penting untuk menarik minat wisatawan.

"Tanpa ivent internasional, kita sulit untuk mendatangkan orang luar atau wisatawan. Iven semacam ini merupakan strategi mempromosikan daerah orang luar daerah dan mancanegara mau ke sini," tuturnya.

Salah seorang warga Tinomo Selatan, Bambang berharap FPTT memberikan dampak positif pada peningkatan ekonomi masyarakat lewat pariwisata.

"Kami harap FPTT juga bisa memberikan sumbangsih untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Ini contoh kecil, dengan loma maraton kali ini, warga menambah pendapatan dari dagangan yang laris dibeli pengunjung yang datang menyaksikan acara tersebut," tutur Bambang.