Pemkab Parigi Moutong Berdayakan Buruh Tani

id tani

Pemkab Parigi Moutong Berdayakan Buruh Tani

Ilustrasi (antara)

Parigi, Sulteng  (Antara) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, mendata seluruh buruh tani terkait akan dilaksanakannya program pemberdayaan terhadap mereka pada 2017 ini.

"Saat ini sedang dilakukan pendataan buruh di seluruh wilayah," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Nelson Metubun di Parigi, Sabtu.

Pendataan itu kata dia, dilaksanakan oleh seluruh sektor terkait dari dirinya sendiri sebagai kepala dinas, kepala bidang, hingga penyuluh pertanian di desa. Tujuannya untuk mendapatkan jumlah riil buruh tani berdasarkan nama dan alamat yang jelas.

"Data sementara sebanyak 2.275 orang tersebar di 23 kecamatan dan itu akan terus bertambah," katanya.

Buruh tani kata dia, adalah orang-orang yang hidupnya bergantung dari budidaya tanaman padi, namun bukan lahan milik sendiri. Saat ini yang ada di Parimo antara lain buruh tanam, buruh pemeliharaan dan buruh panen.

Sementara itu, dengan kecanggihan tekonologi saat ini, kata dia, semakin mempersempit ruang bekerja mereka di bidang pertanian. Di sisi lain, sebagian keahlian mereka hanyalah bertani, namun tidak memiliki lahan garapan.

"Sampai saat ini bantuan pemerintah sebagian besar kepada mereka yang pemilik lahan, sedangkan buruh tani belum tersentuh," ujarnya.

Belum lagi bantuan lainnya seperti alat tanam mesin, traktor tangan hingga alat panen bermesin, secara tidak langsung membuat buruh tani semakin tersisih dari pekerjaan mereka.

Ke depa, pihaknya berusaha untuk menghimpun buruh tani itu dalam bentuk kelompok tani dengan keanggotaan maksimal 15 orang per kelompok. Setelah itu proses pemberdayaan dilakukan dengan memberikan bantuan misalnya traktor tangan yang dapat menjadi modal mereka untuk menjual jasa dalam mengolah lahan pertanian.

"Kondisinya, buruh tani saat menanam padi, membersihkan gulma hingga panen, baru dipanggil oleh pemilik lahan. Padahal mereka punya keluarga untuk dihidupi," tuturnya.

Nelson juga berharap ada perhatian pengambil kebijakan baik di tingkatan provinsi maupun pusat, agar kesejahteraan mereka juga bisa terus ditingkatkan seperti halnya petani pemilik lahan.