Cabai Rawit Sumbang Inflasi Selama Tiga Bulan

id cabe

Cabai Rawit Sumbang Inflasi Selama Tiga Bulan

Cabe (FOTO ANTARA/M Agung Rajasa)

Palu,  (antarasulteng.com) - Komoditas bahan pangan cabai rawit menjadi penyumbang inflasi selama tiga bulan awal tahun 2017 di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

"Dari bulan Januari hingga Maret 2017, cabai rawit masih menduduki tiga besar penyumbang inflasi," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng Faizal Anwar kepada wartawan, di Palu, Selasa.

Anwar menjelaskan bulan Maret 2017, inflasi Palu sebesar 0,25 persen dengan sumbangan inflasi dari cabai rawit sebesar 0,11 persen.

Pada bulan Februari 2017, inflasi Palu sebesar 0,29 persen dengan sumbangan cabai rawit sebesar 0,21 persen.

Kemudian bulan Januari 2017, inflasi Palu sebesar 1,32 persen dengan sumbangan cabai rawit 0,35 persen.

"Cabai rawit masuk dalam inflasi non-inti atau dari komponen bergejolak atau volatile food," ujarnya lagi.

Menurut dia, seharusnya komponen itu dapat dikendalikan oleh pemerintah, sehingga diharapkan tim pengendali inflasi daerah dapat bekerja dengan maksimal agar kondisi ini tidak terjadi lagi pada bulan-bulan mendatang.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Sulteng Moh Wahyu mengatakan masuknya komoditas cabai rawit sebagai penyumbang inflasi, karena harga di pasaran masih berada pada angka Rp70 ribu hingga Rp80 ribu.

Sedangkan harga tersebut, kata dia lagi, tidak jauh berbeda pada bulan sebelumnya yakni Januari dan Februari 2017.

"Kalau harga normal seperti bulan Desember 2016, harga cabai rawit berkisar Rp20 ribu hingga Rp30 ribu," ujarnya pula.

Menurut dia, bertahan harga cabai pada angka tersebut, selain kurang pasokan dari tingkat petani, juga disebabkan budaya masyarakat semua kalangan yang suka mengkonsumi cabai.

Hal senada disampaikan Mirna, salah seorang pedagang bumbu di Pasar Manonda Palu bahwa harga cabai saat ini masih berkisar Rp80 ribu per kilogram.

Dia menyatakan, harga cabai saat ini tidaklah menentu, terkadang mengalami kenaikan, bahkan mengalami penurunan pada harga Rp50 ribu.

"Semoga pemerintah memberikan perhatian untuk komoditas ini, karena cabai sangat penting bagi masyarakat Kota Palu," ujar Mirna lagi.