Tazbir: Kemenpar Fokus Kembangkan Wisata Bahari

id bahari

Tazbir: Kemenpar Fokus Kembangkan Wisata Bahari

Ilutrasi--Para penyelam sedang menikmati keindahan bawah air di perairan Pantai Malalayang Manado. (FOTO ANTARA/Basrul Haq)

Parigi,  (antarasulteng.com) - Kementerian Pariwisata akan fokus mengembangkan pariwisata bahari guna meningkatkan sektor kepariwisataan nasional sebagai penopang perekonomian.

"Iya, kita fokus mengembangkan wisata bahari, karena Indonesia memiliki garis pantai yang sangat panjang, kekayaan laut serta hasil laut itu sendiri," kata Tazbir, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kemenpar di sela kunjungannya di Parigi, Sulteng, Senin.

Bahari merupakan salah satu unsur utama dalam pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata. Kontribusi bahari terhadap pertumbuhan produk pariwisata mencapai 35 persen, melebihi wisata buatan yang hanya sekitar lima persen, sementara wisata budaya mencapai 60 persen.

"Nah, ini merupakan peluang besar mengembangkan wisata bahari agar sumbangsih dalam peningkatan prokuk pariwisata semakin membaik," tuturnya.

Dalam penilaian indeks daya saing kepariwisataan yang di keluarkan oleh Word Ekomomic Forum (WEF) pada 2015, Sumbe Daya Alam (SDA) Indonesia menempati peringkat ke-25 dari 141 negara, mengalahkan Malaysia yang berada di peringkat 27 dan Thailand di peringkat 34.

Berangkat dari kekayaan dan keunikan sumber daya alam itu, maka Sulawesi Tengah salah satu yang masuk di dalamnya.

Dikatakannya, guna meningkatkan sektor kepariwisataan nasional, Kemenpar telah membuat `brand` promosi dengan sebutan promosi pariwisata nusantara.

Kampanye promosi ini dilakukan secara kolektif ke seluruh penjuru daerah di tanah air agar destinasi wisata terus dipacu untuk tumbuh dan berkembang.

"Nah, dari branding yang diusung Kementerian Pariwisata itu memberikan pesan dan motivasi bagi daerah di seluruh Indonesia agar terus melakukan upaya-upaya promosi tentang berbagai potensi yang dimiliki agar menjadi daya tarik pariwisata bagi wisatawan," ujarnya.

Pada 2016, katanya, Menteri Pariwisata telah menetapkan target perjalanan wisata mencapai 265 juta perjalanan, sekitar 0,15 persen atau sekitar 40 juta perjalanan diharapkan dapat diambil alih oleh Provinsi Sulawesi Tengah sebagai bentuk upaya pemenuhan target nasional.

"Kami harap 0,15 persen atau sekitar 40 juta perjalanan ini bisa terealisasi di Sulawesi Tengah. Jika ini tercapai, maka tingkat sejahteraan masyarakat pun ikut naik," tuturnya.