Pemkab Sigi Bangun Jalan Lingkar Simoro-Pakuli

id jalan

Pemkab Sigi Bangun Jalan Lingkar Simoro-Pakuli

Illustrasi: Salah satu kegiatan pengaspalan jalan. (ANTARANews)

Sigi, Sulteng,  (antarasulteng.com) - Pemkab Sigi, Sulawesi Tengah mulai membangun jalan lingkar yang menghubungkan Desa Simoro dengan Desa Pakuli di Kecamatan Gumbasa.

Pembangunan jalan lingkar itu, kata Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapata, Rabu menggunakan dana alokasi dana khusus (DAK) tahun anggaran 2017.

Total pembangunan jalan lingkar Simoro-Pakuli sekitar tujuh kilometer.

Pembangunan dimulai dari Desa Pakuli Utara yang merupakan lokasi pengataman GMT (Gerhana Matahari Total). Di desa itu juga dibangun Tugu GMT sebagai bukti bahwa di lokasi yang sama merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk melihat GMT, tahun 2016.

Saat GMT berlangsung, kata Bupati Irwan, banyak wisatawan manca negera yang datang khusus dari negara mereka hanya untuk menyaksikan langsung GMT.

Bupati berharap dengan dibangunnya jalan lingkar dampak positif akan banyak dirasakan oleh masyarakat di dua desa di Kecamatan Gumbasa.

Irwan juga mendorong Dinas Pariwisata Kabupaten Sigi untuk mengembangkan olahraga arung jeram di Sungai Pakuli Utara karena sangat cocok dan menarik bagi wisatawan lokal maupun manca negara.

Olahraga arung jeram sangat diminati masyarakat dan menjadi salah satu objek wisata yang bisa diprogramkan satu paket dengan objek wisata lain yang ada di wilayah itu.

Salah satunya adalah lokasi penangkaran satwa endemik Sulawesi yakni burung maleo yang ada di Desa Saluki dan Tuva, juga dalam wilayah Kecamatan Gumbasa.

Lokasi penangkaran maleo, kata Bupati Sigi, Irwan merupakan salah satu destinasi wisata di daerah itu yang banyak dikunjungi wisatawan, termasuk manca negara.

Penangkaran meleo dengan sistem semialami tersebut selama ini dikelola Taman Nasional Lore Lindu (TNLL).

Sementara Kepala Balai Besar TNLL Sudaryatna mengatakan sejak penangkaran itu dibangun pada 1980an hingga kini sudah mencapai ribuan telur ditetaskan dan dilepas kembali ke alam sekitarnya.

Penagkaran maleo merupakan upaya dari Balai Besar TNLL untuk meningkatkan populasi burung endemik tersebut dan juga kini menjadi salah satu daerah tujuan wisata (DTW) di Kabupaten Sigi yang ada dalam kawasan hutan lindung.