Wali Kota Minta Pemanfaatan Sampah Dikaji Mendalam

id hidayat

Wali Kota Minta Pemanfaatan Sampah Dikaji Mendalam

Peninjauan lokasi sumber energi listrik dari sampah oleh pemerintah Kota Boras, Swedia dan walikota palu, Drs, Hidayat, MSi (fb)

Palu,  (antarasulteng.com) - Wali Kota Palu Hidayat meminta agar Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu dan Pusat Inkubasi Bisnis dan UMKM melakukan kajian mendalam terhadap pengelolaan sampah rumah tangga sehingga bernilai ekonomi dengan menggunakan teknologi tepat guna.

"Kalau bisa kita dorong ke dalam program kelurahan inovasi dan unggulan," kata Hidayat pada diskusi pengelolaan sampah dan praktik penggunaan teknologi tepat guna pemanfaatan sampah menjadi kompos di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu sore.

Diskusi yang digelar Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu kerjasama Gerakan Pemuda Ansor dan Pusat Inkubasi Bisnis tersebut mendorong pemanfaatan sampah rumah tangga menjadi kompos sehingga bernilai ekonomis dengan menggunakan teknologi tepat guna menggunakan keranjang.

Keranjang yang didesain sedemikian rupa tersebut dapat mengurai sampah lebih cepat, tidak berbau dan berulat sehingga sangat efektif untuk mengolah sampah rumah tangga menjadi pupuk organik.

Dengan demikian sampah produksi sampah di Kota Palu khususnya sampah dari rumah tangga dapat ditekan karena sudah dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian.

Produksi sampah di Kota Palu saat ini mencapai 920 kubik per hari, namun yang baru tertangani sekitar 80 persen.

Hidayat mengatakan, jika hasil kajian secara ilmiah teknologi tepat guna itu dapat dilakukan secara massif dan berkelanjutan, maka pemerintah Kota Palu akan memasukkan dalam program kelurahan inovasi dan unggulan.

Wali Kota Palu mengatakan, program kelurahan inovasi dan unggulan tersebut telah dicanangkan pemerintah kota setiap kelurahan memiliki produk industri unggulan.

Beberapa kelurahan telah ditetapkan menjadi kelurahan dengan produksi batu alam, gerabah, pakan ternak, kerajinan rotan dan bambu, tenun dan berbagai kerajinan industri lainnya.

"Nanti kita cari mana kelurahan yang cocok untuk kita dorong memproduksi sampah menjadi kompos. Nanti Pemerintah Kota Palu yang membeli," katanya.

Dia mengatakan, pupuk kompos tersebut akan dimanfaatkan untuk taman atau rehabilitasi lokasi bekas tambang.

"Tolong dikaji bagaimana pasarnya, bagaimana daya tahannya, jangan nanti kita sudah anggarkan lalu tidak dimanfaatkan. Kita tidak mau apa yang kita anggarkan tidak punya manfaat untuk masyarakat," katanya.