Dirjen PKTN Imbau Pemda Laporkan Perkembangan Harga Sembako

id sembako

Dirjen PKTN Imbau Pemda  Laporkan Perkembangan Harga Sembako

Dirjen PKTN Kemendag, Syahrul (tengah) saat berkunjung ke salah satu riter modern di Kota Palu, Sulawesi Tengah untuk melihat stok dan harga gula, minyak goreng dan daging beku. (Foto Anas Masa)

Palu (antarasulteng.com) - Pemerintah daerah harus mengintensifkan pemantauan dan pelaporan distribusi serta perkembangan harga barang kebutuhan pokok masyarakat di daerah masing-masing, kata Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tata Niaga Kementerian Perdagangan Syahrul Mamma.

"Pemda, teramsuk di Provinsi Sulteng, harus memantau dan melaporkan perkembangan stok dan harga harian secara intensif di pasar pantauan pada H-7 puasa hingga H+7 Lebaran," katanya di Palu, Rabu.

Laporan yang dimaksud, katanya, sebagai hal yang penting agar pemerintah bisa mengambil langkah-langkah antisipasi jika terjadi gejolak harga atau kekosongan pasokan.

Ia mengatakan stok barang kebutuhan pokok masyarakat harus selalu tersedia dalam jumlah yang memadai, sedangkan harga harus tetap stabil dan terkendali.

Dirjen Syahrul mengatakan bila terjadi kenaikan harga di tingkat pengecer hingga di luar batas kewajaran maka pemerintah segera mengambil langkah koordinatif untuk menstabilkan harga di pasaran.

Pemerintah, kata dia, ingin menjamin ketersediaan pasokan dan kestabilan harga pada level yang terjangkau.

Ia menjelaskan pemerintah pusat bersinergi dengan pemerintah daerah dalam mengawal kesiapan instansi terkait dan para pelaku usaha barang kebutuhan pokok.

Sinergi itu, katanya, terutama untuk menghindari kekurangan stok/pasokan dan gangguan distribusi serta aksi spekluasi penimpunan barang kebutuhan pokok oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Dirjen Syahrul juga menjelaskan tentang hasil kunjungannya ke Palu selama dua hari dalam rangka menghadiri rapat koordinasi bersama pemerintah provinsi, kabupaten dan kota terkait, serta para pelaku usaha distribusi barang kebutuhan pokok menjelang puasa dan Lebaran di Sulteng.

Dari hasil kunjunganya ke sejumlah pasar tradisional dan ritel moderen serta rakor, Pemerintah Daerah Provinsi Sulteng ternyata telah melakukan langkah-langkah antisipasi terhadap distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat menjelang puasa dan Lebaran di wilayah itu.

Begitu pula halnya menyangkut harga berbagai kebutuhan pokok di Sulteng, khususnya yang telah ditetapkan harga eceran tertinggi oleh pemerinta, katanya, telah diterapkan di Sulteng.

Contohnya, kata Syahrul, ketika melakukan peninjaun ke Pasar Inpres Manonda Palu dan beberapa ritel modern di kota itu, harga gula pasir sudah sesuai HET, yakni Rp12.500/kg, harga minyak goreng kemasan Rp11.000/kg, minyak goreng curah Rp10.500/liter, dan daging beku di ritel moderen Rp80.000/kg, sedangkan di pasar tradisional berkisar Rp110.000/kg.

Harga daging di pasar tradisional masih terbilang murah sebab harga daging segar, bukan daging beku.

"Yang diatur pemerintah HET-nya daging beku, bukan segar," kata Dirjen Syahrul.