Presiden Jokowi ajak Wapres AS "veranda talks"

id jokowi

Presiden Jokowi ajak Wapres AS "veranda talks"

Veranda Talks Presiden Joko Widodo dan Wapres AS Michael Pence di belakang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (20/4/2017). (ANTARA FOTO/Hanni Sofia)

Jakarta (antarasulteng.com) - Presiden Joko Widodo mengajak Wakil Presiden Amerika Serikat Michael Richard Pence untuk melakukan "veranda talks" di halaman belakang Istana Merdeka, Jakarta.

Sesaat setelah tiba di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, sekitar pukul 10.00 WIB, Wapres AS Michael Pence langsung disambut oleh Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo.

Setelah itu, Michael Pence dan istri, Karen Pence, menandatangani buku tamu di dalam Istana Merdeka.

Selanjutnya, Presiden Jokowi mengajak Wapres Pence untuk melakukan "veranda talks" atau mengobrol dalam suasana akrab di beranda belakang Istana.

"Veranda talks" dilakukan selama sekitar 10-15 menit dan keduanya tampak akrab ditemani teh hangat.


Baca juga: (Presiden Jokowi sambut kedatangan Wapres AS)


"Veranda talks" merupakan kesempatan yang diberikan Kepala Negara RI kepada tamu-tamu yang dianggapnya memiliki kedekatan khusus. Tidak seluruh tamu negara diberikan kesempatan untuk agenda "veranda talks" bersama Presiden Jokowi.

Agenda berikutnya, yakni memberikan pernyataan pers yang dilanjutkan dengan kegiatan budaya di Istana Negara.

Pada saat yang sama, Ibu Negara Iriana Joko Widodo menyelenggarakan "spouse program" untuk menerima kunjungan kerja Istri Wakil Presiden Amerika Serikat, Karen Pence, yang turut serta dalam kunjungan tersebut.

Wapres AS kemudian akan melaksanakan pertemuan bilateral dengan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Istana Wakil Presiden pada sekitar pukul 11.40 WIB.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir mengatakan sejumlah isu yang akan dibahas antara Indonesia dengan AS saat kedatangan Wapres AS, di antaranya terkait dengan kerja sama ekonomi bilateral dan peningkatan kemitraan strategis antara AS-RI.

"Selain itu juga terkait situasi di kawasan dan peran AS di kawasan serta perang melawan terorisme dan radikalisme," katanya. (skd)