Kadinkes: Enam Puskesmas Ditarget Akreditasi Madya

id Puskesmas, Kesehatan

"Dua di antaranya berstatus madya, sedangkan sisanya masih berstatus dasar. Sementara satu Puskesmas lagi masih dalam tahap registrasi dan dipersiapkan untuk akreditasi 2018," ujarnya.
Palu (antarasulteng.com) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Palu Royke Abraham menyatakan enam pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) ditargetkan terakreditasi dengan status tingkat madya pada 2017 ini.

"Dari 13 puskesmas tersebut, enam di antaranya dalam waktu dekat akan dilaksanakan akreditasi kembali," katanya di Palu, Sabtu.

Keenam Puskesmas itu yakni Puskesmas Pantoloan, Tawaeli, Kawatuna, Kamonji, Mamboro dan Mabelopura. Sementara tahun 2016 lalu, enam Puskesmas sudah dilakukan akreditasi yakni Puskesmas Talise, Singgani, Birobuli, Bulili, Tipo dan Sangu Rara.

"Dua di antaranya berstatus madya, sedangkan sisanya masih berstatus dasar. Sementara satu Puskesmas lagi masih dalam tahap registrasi dan dipersiapkan untuk akreditasi 2018," ujarnya.

Menurut Royke, pihaknya sudah melakukan pendampian secara rutin terhadap enam puskesmas itu, agar nantinya dapat meraih serta menyandang predikat madya sesuai target. Untuk pendampingan, pihaknya menyiapkan tiga orang yang telah memiliki sertifikat kopetensi.

"Untuk penilaian akrediasi sekitar 800 indikator, tetapi tiga yang paling penting untuk mendapatkan status madya," katanya.

Tiga indikator itu, kata Royke, yakni manajemen upaya kesehatan masyarakat (UKM) dalam bentuk program Puskesmas di luar gedung seperti Posyandu, pemberantasan penyakit, survei epidemiologi dan aktivitasnya diluar ruangan lainnya.

Kemudian manajemen pelayanan dalam ruangan di Puskesmas atau upaya kesehatan perorangan (UKP). Serta mendorong terselenggaranya kegiatan UKM dan UKP, termasuk kelengkapan sarana dan prasarana gedung hingga alat-alat kesehatan lainnya.

"Kalau tiga indikator ini dijalankan dengan baik dan konsisten, maka ada jaminan bahwa Puskeksmas bisa melayani pasien dengan baik dan sembuh," ujarnya.

Pihaknya juga terus berupaya mendorong agar Puskesmas menjadi ujung tombak ditengah masyarakat dalam pelayanan kesehatan sehingga orang yang sehat tetap sehat dan orang yang sakit segera sembuh.

"Sebab penilaian akreditasi dilakukan tiga tahun sekali, kalau hasil penilaian tidak maksimal, maka bisa jadi akreditasnya menurun dan ini kita tidak inginkan," kata Royke. ***