PLN Turunkan Tim Perbaiki Tower Plta Poso

id plta

PLN Turunkan Tim Perbaiki Tower Plta Poso

Ilustrasi (antara)

"Kita berharap pekerjaan berjalan lancar dan selesai sesuai waktu yang telah ditetapkan," kata Emir.
Palu, (antarsulteng.com) - PT PLN Sulawesi Utara, Tengah, dan Gorontalo Selasa, menurunkan tim khusus untuk memperbaiki tower Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Poso yang roboh karena diterjang banjir bandang pada Senin (24/4).

Manager PLN Area Palu Emir Muhaimin di Palu, Selasa, mengatakan untuk menormalisasi kembali pasokan listrik dari PLTA Poso, BUMN itu menurunkan tim dari Manado (Sulut), Makassar (Sulsel), dan Palu (Sulteng) ke lokasi.

"Guna membangun kembali tower transmisi PLTA yang roboh akibat bencana alam tersebut," katanya.

Ia mengatakan rencananya pada Selasa, semua tim bergerak menuju lokasi tower PLTA nomor 46 tramisi 150 KV yang terletak di Desa Tabalu, Kecamatan Poso Pesisir.

Emir mengatakan PLN akan membangun tower darurat yang didatangkan dari Makassar dan Gorontalo.

Langkah tersebut dilakukan untuk secepatnya menormalkan kembali pasokan listrik dari PLTA Poso guna memenuhi kebutuhan daya di sejumlah daerah di Sulteng.

Akibat robohnya tower PLTA, sejumlah wilayah seperti Sigi, Donggala dan sebagian Kabupaten Parigi Moutong serta Kota Palu selama dua hari terakhir hanya mendapatkan pasokan listrik yang terbatas.

Sistem kelistrikan Palapas (Palu, Donggala, Parigi Moutong, dan Sigi) saat ini hanya memiliki daya sekitar 30 megawatt (MW). Hal itu, berarti sistem Palapas mengalami defisit daya sebesar 60 MW akibat terhentinya pasokan listrik PLTA Poso.

Tower PLTA yang roboh merupakan salah satu tower penghubung antara PLTA dengan gardu induk (GI) PLN di Desa Sidera, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi.

Selanjutnya dari GI Sidera, listrik PLTA Poso didistribusikan ke wilayah Palu.

Beban puncak sistem Palapas mencapai 90 MW dan sekarang ini tinggal 30 MW sehingga untuk memenuhi kebutuhan listrik konsumen di empat wilayah di Sulteng itu, kata Emir, PLN dengan berat terpaksa memberlakukan pemadaman bergilir.

Sesuai estimasi pekerjaan pembangunan kembali tower PLTA yang roboh di Desa Tabalu, Poso Pesisir Utara itu, butuh waktu sekitar delapan hari, terhitung mulai Selasa.

"Kita berharap pekerjaan berjalan lancar dan selesai sesuai waktu yang telah ditetapkan," kata Emir.

Dia juga mengatakan lokasi tower PLTA berada sekitar 30 km dari bibir Sungai Puna.

Banjir telah mengubah Daerah Aliran Sungai (DAS) Puna dan menerjang tower PLTA Poso. Tower yang roboh rusak total sehingga perlu diganti dengan tower baru.(Anas)