Palu, (antarasulteng.com) - Bulog Sulawesi Tengah diminta untuk segera menstabilkan harga bawang yang mengalami kenaikan tajam menjelang Ramadhan 2017.
"Bulog harus bertanggung jawab menekan gejolak harga bawang karena bawang merupakan salah satu dari 11 komoditi yang dipercayakan pemerintah kepada Bulog," Kata Achrul Udaya, Sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sulteng di Palu, Minggu.
Ia mengatakan Bulog sudah harus melakukan langkah intervensi pasar dengan operasi pasar (OP) untuk menekan gejolak harga yang terjadi pada komoditi tersebut.
Bawang merah dan bawang putih di pasaran Kota Palu mulai bergerak naik menjelang bulan puasa, padahal masyarakat saat ini sangat membutuhkan komoditi tersebut.
"Ya kan ada Tim TPID (Tim Pengendalan Inflansi Daerah), seharusnya sudah bergerak menstabilkan harga sehingga masyarakat tidak dirugikan," pinta Achrul.
Stok bawang merah dan bawang putih di pasaran cukup banyak, tetapi harga justru naik.
"Ini pasti ulah pedagang yang mengambil keuntungan besar memanfaatkan kesempatan menjelang puasa, yang tentu permintaan masyarakat meningkat," kata dia.
Menurut dia, tidak menutup kemungkinan kebutuhan lainnya naik kalau pemerintah tidak segera melakukan intervensi pasar.
Karena itu, ia meminta semua dinas terkait, terutama Perum Bulog yang ditugasi pemerintah pusat untuk menangangi 11 komoditi pangan di daerah-dearah, secepatnya turun lapangan dan menggelar OP.
Sementara Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulteng Abubakar Almahdali membenarkan harga bawang mengalami kenaikan cukup tajam.
"Mudah-mudahan saja Bulog masih punya stok untuk mendukung kegiatan operasi stabilisasi harga itu," katanya.
Jikapun Bulog sudah tidak ada stok, pihaknya akan meminta agar Bulog mendatangkan bawang merah dan putih dari daerah lain untuk mendukung kegiatan operasi pasar atau pasar murah.
Kepala Bidang Pelayanan Publik Perum Bulog Sulteng Bahar mengaku bahwa pihaknya saat ini sudah tidak memiliki stok bawang merah dan putih.
Bulog rencana akan mendatangkan komoditi tersebut dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan mengatasi gejolak harga di pasaran setempat. (skd)
Berita Terkait
Bulog sarankan warga Sulteng manfaatkan RPK peroleh beras SPHP
Senin, 25 Maret 2024 19:40 Wib
BI kolaborasi pemda di Sulteng buat warung komoditas pangan TPID
Senin, 25 Maret 2024 15:55 Wib
Indonesia akan impor 22.500 ton beras dari Kamboja
Senin, 18 Maret 2024 14:13 Wib
Bulog distribusi beras SPHP sebanyak 100 ton per hari di Sulawesi Tengah
Sabtu, 16 Maret 2024 18:13 Wib
Beras SPH alternatif imbangi lonjakan harga beras premium
Kamis, 14 Maret 2024 18:47 Wib
Wagub Sulteng jamin stok beras cukup saat bulan Ramadhan
Kamis, 7 Maret 2024 19:37 Wib
Bulog sebut ada tambahan 300 ribu ton beras dari Thailand dan Pakistan
Minggu, 3 Maret 2024 18:05 Wib
Ada masalah distribusi dan tata kelola beras di ritel modern
Jumat, 1 Maret 2024 10:05 Wib