Jakarta (antarasulteng.com) - Anggota Majelis Tinggi PPP Zarkasih Nur mengatakan dirinya dan para senior PPP tidak ingin partainya terpecah menjadi tiga kubu, karena akan berdampak negatif pada partai serta tidak ingin ada Muktamar Luar Biasa.
"Kami hindari terbentuknya kekuatan ketiga, karena kalau itu terjadi maka PPP bukan bertambah kuat namun bisa semakin hancur," kata Zarkasih Nur di Jakarta, Minggu.
Hal itu dikatakannya terkait salah satu hasil Rapat Majelis Tinggi PPP yang dilaksanakan pada Sabtu (13/5), adalah membahas terkait terbentuknya Majelis Penyelamat PPP (MP-PPP).
Zarkasih menjelaskan dalam Rapat Majelis Tinggi PPP itu dibahas mengenai terbentuknya Majelis Penyelamat PPP oleh beberapa pihak termasuk dirinya atas dasar keprihatinan dan teguran dari para ulama terkait kondisi partai.
Namun dia enggan menamakannya Majelis Penyelamat karena hanya berbentuk forum kader yang ingin terwujud keutuhan dan kembalinya citra partai.
"Kami memang berembuk dan berkumpul, namun istilahnya bukan penyelamat partai namun lebih pada bagaimana mengembalikan keutuhan dan citra partai," ujarnya.
Dia juga menampik forum itu dibentuk sebagai kekuatan ketiga di PPP seperti yang banyak diisukan oleh berbagai pihak namun dibentuk untuk menyatukan dua kekuatan yaitu kubu Romahurmuziy dan Djan Faridz untuk keutuhan partai.
Selain itu Zarkasih juga membantah bahwa forum itu akan berujung pada Muktamar Luar Biasa karena semua pihak di PPP harus mengikuti aturan yang diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
"Kami tidak menginginkan Muktamar Luar Biasa karena harus ikuti AD/ART dan memegang teguh prinsip keutuhan partai," katanya.
Menurut dia, forum itu hanya sebagai gerakan moral untuk menjaga keutuhan partai dan meningkatkan citra PPP sehingga akan terus berlanjut untuk mewujudkannya.
Dia menjelaskan dalam Rapat Majelis Tinggi PPP juga disimpulkan bahwa pasca Pilkada terasa adanya perbedaan di internal sehingga butuh penguatan dan perbaikan citra.
Sebelumnya beberapa kader internal dan eksternal PPP membentuk Majelis Penyelamat Partai Persatuan Pembangunan (MP-PPP) dan berniat menyelenggarakan musyawarah nasional ulama untuk mendamaikan dua kubu yang bertikai, yaitu kubu Muhammad Romahurmuziy dan kubu Djan Faridz.
MP-PPP ini dimotori petinggi kedua kubu seperti Anwar Sanusi (anggota majelis tinggi kubu Romahurmuziy), Habil Marati (wakil ketua umum kubu Djan), Sukri Fadholi (Ketua DPP PPP kubu Djan).
Selain itu ada Rudiman (Ketua DPP kubu Romahurmuziy), Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia, Usamah Hisyam, dan anggota DPRD DKI Abraham Lunggana alias Haji Lulung.
Rencananya dalam munas itu akan mengundang seribu ulama dari seluruh provinsi di Indonesia dan para ulama akan menentukan sikap terkait konflik di PPP. Namun pihak dari MP-PPP ini menampik mencoba membuat partai baru.
Berita Terkait
Partai Gerindra tanggapi peluang PPP gabung koalisi Prabowo-Gibran
Selasa, 16 April 2024 7:16 Wib
PPP buka pintu bagi kemungkinan kedatangan Prabowo dan Gerindra
Minggu, 24 Maret 2024 9:35 Wib
Puan Maharani: Biar rakyat menilai presiden boleh berkampanye
Minggu, 28 Januari 2024 6:01 Wib
Romy soal Pejuang PPP dukung Prabowo: Melawan kebijakan partai
Jumat, 19 Januari 2024 10:53 Wib
Sandiaga yakin PPP mampu raih suara 4 persen
Selasa, 9 Januari 2024 8:54 Wib
TPN terjunkan petinggi partai pendukung ke medan kampanye
Kamis, 30 November 2023 6:23 Wib
PPP: Usia bukan tolak ukur memilih pemimpin
Sabtu, 11 November 2023 18:27 Wib
Achmad Baidowi: Hak angket DPR soal putusan MK sedang dikaji
Sabtu, 4 November 2023 14:28 Wib