Menag Resmikan 12 Gedung Kua Di Sulteng

id adha nadjemuddin,kua,menag

Menag Resmikan 12 Gedung Kua Di Sulteng

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (ANTARA FOTO/Fiqman Sunandar) (.)

"KUA memiliki peran strategis dan luar biasa dalam pembinaan keagamaan di tengah masyarakat. Selain sebagai etalase pelayanan publik di lingkungan Kementerian Agama, KUA juga memiliki arti penting dalam pembinaan kehidupan beragama dan bermasyarakat.
Palu, (Antarasulteng.com) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meresmikan 12 gedung balai nikah dan manasik haji Kantor Urusan Agama se-Sulawesi Tengah sekaligus menandatangani prasasti pembangunan gedung itu di Palu, Senin.

Peresmian tersebut dilakukan di sela acara penguatan sumber daya dan pembinaan aparatur sipil negara di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah di Kantor Kemenag Sulteng di Palu. Menag didampingi Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulteng Abdullah Latopada dan Rektor IAIN Palu Prof Zainal Abidin.

Gedung balai nikah dan manasik haji KUA tersebut tersebar di sembilan kabupaten yakni KUA Palu Utara di Kota Palu, KUA Kecamatan Dolo di Sigi, KUA Banawa di Donggala, KUA Parigi dan Moutong di Parigi Moutong.

Dua di Kabupaten Poso yakni di Lage dan Poso Pesisir, KUA Ampana Tete di Tojo Unauna, KUA Petasia di Morowali Utara, KUA Bungku di Morowali, KUA Luwuk di Banggai dan KUA Kecamatan Tinangku Kabupaten Banggai Kepulauan.

Gedung tersebut dibangun dari dana yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2016. SBSN adalah salah satu instrumen keuangan yang bersumber dari dana biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) atau dana haji yang disetorkan calon jamaah haji Indonesia saat mendaftar.

Lukman mengatakan KUA memiliki peran strategis dan luar biasa dalam pembinaan keagamaan di tengah masyarakat. Selain sebagai etalase pelayanan publik di lingkungan Kementerian Agama, KUA juga memiliki arti penting dalam pembinaan kehidupan beragama dan bermasyarakat.

Menurut Lukman, setidaknya pembangunan gedung KUA tersebut memiliki dua peran startegis yakni tempat manasik haji dan pembinaan terhadap calon pasangan yang akan melangsungkan pernikahan.

"Bimbingan haji ini tidak saja untuk peningkatan rohani tetapi juga upaya untuk mewujudkan masyarakat yang agamis," katanya.

Menag mengatakan kualitas haji seseorang sebetulnya bukan saat menjalankan ibadah haji.

"Tetapi setelahnya, bagaimana setelah haji dia bisa menebarkan kemaslahatan. Di sinilah peran KUA," katanya.

Sementara terkait pernikahan, KUA merupakan tempat strategis untuk pembinaan calon pasangan yang akan melangsungkan pernikahan sehingga KUA tidak saja dipahami sebagai tempat untuk melangsungkan akad nikah, tetapi juga pranikah.

Dia mengatakan Kementerian Agama harus serius mengurus masalah ini karena belakangan kasus perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga cukup tinggi, karena salah satunya mereka tidak memiliki bekal yang cukup.

"Bekal yang dimaksud adalah bekal non-materi. Masalah kewajiban suami istri, termasuk pendidikan gizi, anak dan ihwal keluarga," katanya.

Dia mengatakan ketahanan bangsa salah satunya dilihat dari ketahanan keluarga. Jika ketahanan keluarga baik maka baiklah bangsa ini.

Itulah sebabnya kata Lukman, Kementerian Agama salah satunya perlu memperkuat ketahanan keluarga melalui pembinaan di KUA yang ada.

Usai meresmikan 12 gedung KUA tersebut, Menteri Lukman Hakim langsung menuju ke Arena Kongres XIX Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Asrama Haji Palu.

Usai berbicara di arena Kongres PMII, Menteri langsung kembali ke Jakarta pukul 11.00 Wita.(adh/baz)