Gubernur Sulteng Minta Ketua PMII Luruskan Pernyataanya lewat media

id PMII

Gubernur Sulteng Minta Ketua PMII Luruskan Pernyataanya lewat media

Ketua Umum PB PMII Aminuddin Ma'ruf bergandengan tangan bersama Gubernur Longki Djanggola usai bertemu di rumah jabatan gubernur, Rabu (17/5) terkait sambutan Aminuddin pada pembukaan Kongres XIX PMII yang melukai masyarakat Palu. (FOTO:Muhdaribrahim/A055)

Longki Djanggola: saya minta ini lekas selesai supaya kongres berjalan aman dan lancar tanpa gesekan.
Palu (Antarasulteng.com) - Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki Djanggola, MSi meminta Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) Aminuddin Ma'ruf meluruskan pernyataannya kepada masyarakat Sulteng melalui media massa.

Permintaan itu disampaikan gubenrur kepada Ketua Umum PB PMII Aminuddin Ma'ruf bersama fungsionaris pengurus dan jajaran ikatan alumni PMII yang datang meminta maaf di rumah jabatan gubernur, Rabu petang.

"Tolong kalau boleh jumpa pers, klarifikasi sambutan itu, seperti yang anda sampaikan bahwa tidak ada maksud untuk mendiskreditkan ulama, umat dan rakyat Sulteng secara keseluruhan," kata gubernur.

Menurut gubernur, peryataan yang paling disayangkannya saat memberikan sambutan pada pembukaan Kongres XIX PMII, Selasa (16/5) adalah yang menyebutkan bahwa 'Tanah Tadulako' merupakan pusat gerakan anti-NKRI.

Anti NKRI itu, kata gubernur, bukan hanya menyinggung ummat Islam saja, tetapi juga ummat dari agama-agama yang lain di Sulteng.

"Saya minta ini yang perlu diluruskan, agar supaya tidak ada permasalahan lain yang muncul kemudian," ujarnya.

Apalagi, kata gubernur, saat ini pengurus PMII sedang melaksanakan kongres karena yang dikhawatirkan atas pernyataan yang melukai masyarakat itu adalah adanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

"Saya minta ini cepat selesai, karena saat ini sedang ada kongres, supaya ini bisa berjalan aman, lancar dan tidak ada gesekan-gesekan," ujarnya lagi.

Pada prinsipnya gubernur sebagai kepala daerah sudah menerima permohonan maaf tersebut namun yang terpenting adalah permohonan maaf langsung kepada seluruh masyarakat Sulteng.

"Bapak Presiden, sengaja kami membuat, melaksanakan kongres kesembilan belas di Tanah Tadulako, di Provinsi Sulawesi Tengah, dengan tema Meneguhkan Konsensus Bernegara untuk Indonesia Berkeadaban. Di tanah ini, katanya, adalah Pusat dari gerakan radikalisme Islam. Di tanah ini, katanya, adalah pusat dari gerakan menentang Negara Kesatuan Republik Indonesia."

Petikan sambutan Ketua PB PMII Aminuddin Ma'ruf itulah yang membuat gerah sejumlah elemen masyarakat Provinsi Sulawesi karena dianggap telah menyingung masyarakat Sulawesi Tengah.

Sambutan itu disampaikan Aminuddin Ma'ruf dihadapan Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian, Menko PMK Puan Maharani dan Menristek Dikti Mohamad Nasir dan sejumlah menteri serta pejabat negara lain serta ribuan kader PMII.