Jalan Nasional Sulteng Masih Sangat Kekurangan Rambu

id Rambu jalan

Jalan Nasional Sulteng Masih Sangat Kekurangan Rambu

Salah satu bagian jalan di ruas jalan nasional Tawaeli-Toboli yang kondisi jalannya sudah mantap dan marka jalan serta rambu-rambunya memadai. (Antarasulteng.com/Fiqman Sunandar)

Rahmad: baru 25 persen dari 2.373 kilometer jalan nasional di Sulteng yang memiliki rambu lalulintas
Palu (Antarasulteng.com) Kementerian Perhubungan akan memasang sedikitnya 450 buah rambu jalan di ruas-ruas jalan nasional yang terbentang di seluruh Sulawesi Tengah dengan memanfaatkan anggaran APBN 2017, karena ruas-ruas jalan nasional di daeah ini masih sangat kekurangan rambu-rambu jalan.

"Proyeknya masih dalam proses tender, jadi rambu-rambu baru itu belum bisa digunakan dalam musim angkutan mudik Lebaran 2017 nanti," kata Rahmad, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Balai Lalulintas Angkutan Jalan, Sungai, Danau dan Penyeberangan (LLAJ-SDP) Palu yang dihubungi di Palu, Minggu.

Ia menjelaskan bahwa tahun anggaran 2017 ini, Balai LLAJ-SDP Palu mendapat enam paket pekerjaan pemasangan rambu jalan, marka jalan, pagar pengaman (guard-rail) dan lampu jalan.

"Semuanya akan dipasang pada jalan-jalan berstatus jalan nasional saja dengan dibiayai dari APBN Kemenhub," kata Rahmad namun tidak merinci besaran alokasi dananya.

Selain 450 buah rambu, pihaknya juga akan memasang marka jalan sepanjang 30,5 kilometer, pagar pengaman 1.750 meter dan lampu jalan 136 buah menggunakan tenaga matahari (solar cell).

Menurut Rahmat, pihaknya saat ini menangani pemasangan rambu lalulintas pada jalan nasional sepanjang 2.373 kilometer di seluruh Sulteng.

Sesuai data Dinas Bina Marga Sulteng kondisi fisik jalan-jalan nasional tersebut sudah sekitar 95 persen mantap, artinya sudah berkonstruksi aspal, kecuali beberapa bagian yang masih dalam penanganan dan sebagian lagi jalan provinsi yang baru dinaikkan statusnya menjadi jalan nasiona.

Namun, katanya, dari ribuan kilometer jalan nasional yang berkondisi mantap itu, baru sekitar 25 persen yang sudah memiliki rambu-rambu lalulintas dan hanya sekitar 10 persen pagar jalan pengaman (guard-rail).

Jadi, kata Rahmad, para pengemudi di jalur jalan nasional harus lebih meningkatkan kewaspadaannya guna meminimalisasi kecelakaan lalulintas.

"Kalau soal marka jalan, sudah terpasang hampir 90 persen, karena pemasangan marka jalan tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Perhubungan tetapi juga oleh Kementerian PU, dimana setiap paket proyek peningkatan jalan nasional, sudah termasuk di dalamnya pemasangan marka jalan," ujarnya.

Khusus ruas jalan Tawaeli-Toboli yang merupakan ruas jalan nasional paling padat di Sulteng, Rahmat menyebutkan bahwa ketersediaan rambu jalan sudah cukup memadai, kecuali pada ruas Kebun Kopi-Toboli masih perlu penambahan rambu.

"Kita butuh beberapa jenis rambu jenis chevron di ruas Tawaeli-Toboli ini, yang bila terkena sinar dari lampu kendaraan akan memantulkan cahaya yang tajam sehingga akan meningkatkan kewaspadaan pengemudi yang sedang melintas," ujarnya.