Ribuan warga hentar jenazah Raja Tolitoli H Moh. Anwar Bantilan ke pemakaman

id Tolitoli

Ribuan warga hentar jenazah Raja Tolitoli H Moh. Anwar Bantilan ke pemakaman

Jenazah Raja Tolitoli H. Moh. Anwar Bantilan diusung ke tempat pemakaman dalam sebuah prosesi adat pemakaman raja-raja di Tolitoli, Senin (22/5) (Antarasulteng.com/MIA)

Moh Anwar Bantilan adalah ayahanda Moh. Saleh Batilan, Bupati Tolitoli saat ini
Tolitoli (Antarasulteng) - Ribuan orang mengantarkan jenazah Raja Tolitoli H. Moh Anwar Bantilan, yang juga ayahanda Bupati Tolitoli Moh. Saleh Bantilan, ke tempat pemakamannya di Tolitoli, Senin.

Sebelum diusung ke tempat pemakaman, dilakukan upacara pesemayaman jenazah di rumah jabatan Bupati Tolitoli pada pukul 12.00 Wita.

Raja Tolitoli ini wafat di RSU Mokopido Tolitoli pada Minggu (21/5) karena sakit. Almarhum lahir di Tolitoli pada 21 Maret 1929.

Sebelum rangkaian upacara pemakanan dimulai, jenazah almarhum serahkan oleh keluarga yang diwakili H. Samsuar Mola kepada lembaga adat yang dilanjutkan dengan upacara adat Tolitoli yang dipimpin oleh Ketua Adat Tolitoli H. Ibrahim Saudah dilanjutkan upacara pelepasan jenazah sesuai tata upacara Aparatur Sipil Negara (ASN) dipimpin Bupati Tolitoli H. Moh. Saleh Bantilan, SH.MH, sebab almarhum adalan pensiunan ASN.

Almarhum dimakamkan di pemakaman keluarga di belakang Rumah Adat Tolitoli di Kelurahan Nalu, Kec. Baolan. Jenazah diarak menuju tempat pemakaman melalui Jl. Hasanuddin, Abd.muis, dan Monginsidi dengan menggunakan tandu yang terbuat dari batang pohon pinang yang berjumlah 8 batang dengan panjang 15 meter yang diangkat oleh kurang lebih 70 orang secara bergantian. 

Di jembatan Lonti, Kelurahan Nalu, diselenggarakan pula prosesi adat dengan saling dorong sesama pengusung jenazah yang akan menggantikan pengusung jenazah yang pertama, bahwa selama jenazah di arak ke tempat pemakaman, para unsur Forkominda Tolitoli antara lain Kapolres Tolitoli AKBP Moh Iqbal Alqudusi, SIK.SH juga ikut rombongan pengusung jenazah dengan berjalan laki.

Di tempat pemakaman, prosesi adat dipimpin Ketua adat Tolitoli H. Ibrahim Sauda hingga jenazah diletakkan di liang lahat dan ditutup dengan tanah. 

Almarhum lahir di Tolitoli pada 21 maret 1929 dan meninggal dunia pada usia 88 tahun 2 bulan.

Almarhum menikah dengan almarhumah Zubaedah bantilan pada 1945 dan di karuniai 10 orang anak yang salah satunya adalah Bupati Tolitoli saat ini, Moh Saleh Bantilan3. 

Pada tahun 1968 almarhum menikah lagi dengan Hj. Rugayah Saudah dan di karuniai 7 orang anak.

Almarhum adalah seorang abdi negara yang mengawali karirnya pada 1948 sebagai pegawai di Kejaksaan Negeri Buol Tolitoli. Kariernya terus menanjak hingga menjadi Kepala Inspektorat Kabupaten Buol Tolitoli dan pensiun pada 1985.

Almarhum kemudian terpilih menjadi anggota DPRD Buol Tolitoli periode 1987-1992, 1992-1997, 1997-2002 dari Partai Golongan Karya.